FORMULASI SEDIAAN BLUSH ON DARI PEWARNA ALAMI KOMBINASI EKSTRAK TERONG BELANDA DAN EKSTRAK UMBI BIT MERAH
DOI:
https://doi.org/10.51771/fj.v1i2.113Keywords:
terong belanda, umbi bit merah, blush on, pewarna alami, kosmetikAbstract
Warna merupakan salah satu faktor penentu mutu pada kosmetika. Penggunaan pewarna sintesis pada blush on dapat menyebabkan perubahan pada warna kulit, iritasi kulit wajah, alergi, iritasi pada saluran pernapasan, dan karsinogenik yang bersumber dari kandungan logam berat pada zat warna sintetis jika digunakan secara terus- menerus. Penggunaan pewarna alami dalam formulasi blush on merupakan salah satu solusi untuk menghindari penggunaan pewarna sintetik yang berbahaya untuk kesehatan. Oleh karena itu, dibuat sediaan blush on dengan menggunakan zat warna alami yaitu kombinasi warna dari ekstrak terong belanda dan ekstrak umbi bit merah yang diperoleh dengan cara maserasi pada masing – masing sampel dengan menggunakan etanol 96%. Tujuan penelitian ini adalah untuk membuat blush on dengan memanfaatkan pewarna alami pada ekstrak terong belanda (Solanum betaceum) dan ekstrak umbi bit merah (Beta vulgaris L). Formula blush on yang dibuat menggunakan zat warna dari kombinasi ekstrak terong belanda dan ekstrak umbi bit merah dengan konsentrasi masing – masing 20%; kombinasi ekstrak terong belanda 10% dan ekstrak umbi bit merah 20%; kombinasi ekstrak terong belanda 20% dan ekstrak umbi bit merah 10%, sediaan blush on lalu diuji persyaratan mutunya dan warna yang paling disukai oleh panelis. Hasil penelitian dari ketiga sediaan menghasilkan blush on yang homogen, dan daya oles yang baik. pH sediaan 6, sediaan tidak mengiritasi dan paling disukai adalah sediaan dengan konsentrasi masing- masing 20%.
References
Anonim. (1979). Farmakope Indonesia, Edisi III. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia.
Ayu,G.S. (2014). The Complete Beauty Book. Yogyakarta: Kanal Publika.
Bu’ulolo, P. (2019). Formulasi Sediaan Pemerah Pipi Kombinasi Ekstrak Umbi Bit Merah (Beta vulgaris L) dan Ekstrak Angkak Dalam Bentuk Stick. Program Studi Sarjana Farmasi. Fakultas Farmasi dan Kesehatan. Medan: Institut Kesehatan Helvetia Medan.
Keithler, W. R. (1956). The Formulation of Cosmetics dan Cosmetic Specialities. New York: Drug and Cosmetic Industry. Hal. 153 - 155.
Nurfitriana, D., Leni. P., & Ratih A. (2013). Formulasi Blush On Cream Menggunakan Pewarna Alami Umbi Bit Merah (Beta Vulgaris L.).Prodi Farmasi. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Islam Bandung.
Siregar, N.G.L.A. (2019). Formulasi Blush On Menggunakan Ekstrak Buah
Terong Belanda (Solanum betaceum Cav.) Sebagai Pewarna Alami dan Blush On Merek Emina Sebagai Pembanding. Jurusan Farmasi. Politeknik Kesehatan Kemenkes Medan.
Syamsuri, S. (2017). Analisis Kandungan Rhodamin B sebagai Pewarna pada Sediaan Lipstik Impor yang Beredar di Kota Makassar. Jurusan Fakultas Ilmu Kesehatan. Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar.
Tim MGMP Pati. (2015). Ilmu Resep Teori Jilid II. Yogyakarta: Deepublish.
Wasitaatmadja, S. M. (1997). Penuntun Kosmetik Medik. Jakarta: Universitas Indonesia Press.