IDENTIFIKASI GCMS DAN APLIKASI SENYAWA ANTIFUNGI MINYAK ATSIRI JAHE MERAH (Zingiber officinale Var Rubrum.) PADA SEDIAAN SALEP BASIS LARUT AIR

Authors

  • Muhammad Imron Universitas Nahdlatul Ulama Sunan Giri, Bojonegoro, Indonesia
  • Titi Agni Hutahaen Universitas Nahdlatul Ulama Sunan Giri, Bojonegoro, Indonesia
  • Nawafila Februyani Universitas Nahdlatul Ulama Sunan Giri, Bojonegoro, Indonesia
  • Ainu Zuhriyah Universitas Nahdlatul Ulama Sunan Giri, Bojonegoro, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.51771/fj.v5i1.1132

Keywords:

Salep, Antifungi, Minyak Atsiri, Jahe merah

Abstract

Jahe  merah, yang juga dikenal sebagai Zingiberinale var rubrum, berasal dari wilayah Asia-Pasifik, meliputi India hingga China. Zingiber officinale var rubrum, yang umumnya dikenal sebagai jahe merah, sering digunakan dalam pengobatan tradisional untuk mengobati berbagai penyakit, termasuk yang disebabkan oleh jamur. Banyak meyakini bahwa ramuan tradisional lebih aman daripada obat kimia. Jahe merah (Zingiber officinale var rubrum) mengandung senyawa seperti gingerol, shogaol, limonen, dan geraniol yang bermanfaat dalam pengobatan penyakit jamur. Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi senyawa dalam jahe merah dan merumuskan sediaan salep dari jahe merah dengan stabilitas fisik terbaik. Metode penelitian melibatkan ekstraksi jahe merah menggunakan teknik destilasi, menghasilkan minyak atsiri jahe merah, diikuti dengan identifikasi senyawa menggunakan GCMS (Gas Chromatography Mass Spectrometry). Berdasarkan temuan penelitian dan identifikasi sampel jahe merah, deteksi senyawa limonen dan geraniol dapat dilakukan melalui analisis GCMS. Namun, deteksi senyawa gingerol dan shogaol belum terjadi karena kurangnya persiapan sampel dengan penambahan KOH 0,5 N selama analisis GCMS minyak atsiri jahe merah. Hasil dari empat formulasi menunjukkan bahwa semua formulasi memenuhi standar stabilitas sediaan salep. Namun, selama uji organoleptik pada minggu ketiga dan keempat, terlihat bercak putih pada formulasi F2 dan F3, menunjukkan bahwa formulasi optimal adalah F3 dengan konsentrasi 25% minyak atsiri jahe merah.

References

Badia, E., Wibawa Mahatva Yodha, Agung Wibawa, Mahatva Yodha, Musdalipah, Nohong, Sahidin & Asril. (2019). Formulasi Sediaan Salep Ekstrak Batang Meistera Chinensis Meistera Chinensis Stem Extract Ointment Dosage Formulation. Diakses di https://doi.org/10.46356/wfarmasi.v8i1

Desriani, c., dewi, r., & nurlaila, r. (2022). Kajian awal efek penggunaan asap cair dan kadar belerang terhadap mutu salep kulit sebagai antifungi. In chemical engineering journal storage (vol. 2, issue 5).

Ekuin, K., Tommy, O., Jelie, V. P., Wiske, C., Rotinsulu, S., Frangky, J. P., & Ronny, N. (2023). MorpHological Characteristics of Local Red Ginger.

Fitria. (2020). Formulasi Sediaan Salep Minyak Atsiri Kemangi. dspace.uii.ac.id

Hanifatun, N. U., & Samodra, G. (2022). Pengaru PEG 400 dan PEG 4000 Pada Sediaan Salep Ekstrak Etanol Biji Mahoni (Swietenia mahagoni (L). Jacq) Sebagai Antibakteri Terhadap Propionibacterium acne (Vol. 7, Issue 2).

Nareswari, N., & Kuncoro, A. (2017). Preparation of essential oil ointment of lime leaves (Citrus amblycarpa) and stability test on base type used. Biofarmasi Journal of Natural Product Biochemistry, 14(2), 63–68. https://doi.org/10.13057/biofar/f140204

Natalia, D., Ria Erika, B., & Aninjaya, M. (2016). Uji Evaluasi Salep Minyak Atsiri Rimpang Lengkuas Merah Basis Lemak Dan Basis Larut Air Terhadap Aktivitas Candida Albicans Intisari.

Nur Azizah, L., Samodra Program Studi Sarjana Farmasi, G., Kesehatan, F., Harapan Bangsa, U., Tengah, J., & Korespondensi, P. (2022). Formulasi Dan Uji Aktivitas Antibakteri Salep Ekstrak Etil Asetat Batang Kecombrang (Etlingera elatior (Jack) R.M.Sm.) Terhadap Bakteri Pseudomonas aeruginosa (Vol. 7, Issue 2).

Ratna, N., Dewi, D., Umma Zakkia, L., Khoiruddin dan Kun Harismah, W., & Yani Tromol Pos, J. A. (2018). PENGARUH PH Terhadap Lamanya Penyimpanan Sediaan Esktrak Daun Seligi Dan Eugenol Dari Minyak Daun Cengkeh Sebagai Obat Antinyeri.

Setyaningsih, R., Prabandari, R., & Febrina, D. (2022). Formulasi Dan Evaluasi Salep Ekstrak Etanol Bunga Kecombrang (Etlingera elatior (Jack) R.M.Sm.) Pada Penghambatan Propionibacterium acnes. Diakses di https://doi.org/10.56359/pharmgen.v1i01.143

Sugiarti, L., Asridewi, S., & Amry, S. (2017). Gingerol Pada Rimpang Jahe Merah (Zingiber Officinale, Roscoe) Dengan Metode Perkolasi Termodifikasi Basa.

Susanti, Hajrin, W., & Isneni, H. N. (2022). Formulasi dan evaluasi sediaan salep ekstrak etanolik daun tekelan (chromolaena odorata l.) Dengan berbagai basis. Jurnal Ilmu Farmasi Dan Farmasi Klinik (JIFFK), 19(2), 88–94. www.unwahas.ac.id/publikasiilmiah/index.pHp/ilmufarmasidanfarmasiklinik

Tiyas Sawiji, R., Wayan Ari Sukmadiani, N., Studi, P. D., & Tinggi Farmasi Mahaganesha Bali, S. (2021). Indonesian Journal of PHarmacy and Natural Product Formulasi Sediaan Salep Ekstrak Daun Puring (Codiaeum variegatum L.) Dengan Basis Hidrokarbon Dan Larut Air Formulation of Puring Leaf Extract Ointment (Codiaeum variegatum L.) With a Hydrocarbon Base and Water-Soluble Base. http:/jurnal.unw.ac.id/index.pHp/ijpnp

Tungadi, R., Sy. Pakaya, M., & D. as’ali, P. W. (2023). Formulasi dan Evaluasi Stabilitas Fisik Sediaan Krim Senyawa Astaxanthin. Indonesian Journal of PHarmaceutical Education, 3(1). https://doi.org/10.37311/ijpe.v3i1.14612.

Utami, D. A. (2021). Karakteristik Umbi Jahe Berdasarkan Umur Panen dan. Varietas. Jahe yang. Berbeda. USU. Diakses di https://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/45039.

Downloads

Published

2025-01-31