UJI EFEKTIVITAS EKSTRAK GEL LIDAH BUAYA (Aloe vera) TERHADAP BAKTERI Propionibacterium acnes
DOI:
https://doi.org/10.51771/fj.v1i2.120Keywords:
Aloe vera, Propionibacterium acne, antibakteriAbstract
Jerawat adalah suatu keadaan dimana pori-pori kulit tersumbat sehingga timbul bintik merah dan abses yang meradang pada kulit. Pengobatan jerawat dapat dilakukan dengan pemberian antibiotik, namun mempunyai resiko resistensi terhadap tubuh dan dapat mengiritasi kulit.Untuk mengatasi hal tersebut diperlukan pengobatan alternatif menggunakan ekstrak gel Lidah buaya (Aloe vera) yang mempunyai kandungan tanin, lignin, saponin dan.barboloin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas antibakteri ekstrak gel lidah buaya (Aloe vera) terhadap bakteri Propionibacterium acne. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimental dengan metode difusi cara sumuran. Ekstrak gel lidah buaya diekstraksi dengan metode maserasi dengan menggunakan etanol 70% sebagai pelarut. Ekstrak gel lidah buaya yang diperoleh kemudian diencerkan dengan menggunakan PEG 5% pada konsentrasi 60%, 70%, 80%, 90% dan 100%. Sampel bakteri Propionibacterium acnes diperoleh dari jerawat orang yang matang yang diidentifikasi di laboratorium. Kontrol positif menggunakan klindamisin dan kontrol negatif menggunakanPEG 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak gel lidah buaya pada konsentrasi 60%, 70%, 80%, 90% dan 100% memiliki rata-rata diameter zona hambat terhadap Propionibacterium acnes sebesar 6,7 mm; 8,3 mm;12,7 mm; 14,7 mm; 17,3 mm. Kontrol positif (klindamisin) sebesar 20,7 mm dan kontrol negatif (PEG 5 %) tidak memiliki nilai untuk dapat menghambat pertumbuhan bakteri. Ekstrak gel lidah buaya pada konsentrasi 80%, 90 dan 100% efektif dalam menghambat pertumbuhan bakteri Propionibacterium acnes, sedangkan konsentrasi 60% dan 70% tidak efektif dalam menghambat pertumbuhan bakteri Propionibacterium acnes.
References
Anita, S. (2015). Efektivitas Gel Campuran Daun Jambu Biji (Psidium guajava) Dan Lidah Buaya (Aloe vera) Untuk Mengurangi Radang Jerawat Pada Kulit Wajah. Skripsi. Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang
Humphrey S. (2012). Antibiotic Resistance in Acne Treatment. US National Library of Medicine and Pubmed, 17(9), 4-10.
Kamal, E.S., Saputri, D.S. (2018).Uji Aktivitas Infusa Daun Lidah Buaya (Aloe Veral.) Terhadap Propionibacterium acnes Penyebab Jerawat. Jurnal Farmasi Sandi Karsa, 4(7)
Notoadmojo. (2010). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta: 37-38
Oroh, S. B. Kandou, F. E. F. Pelealu, J. Pandiangan, D. (2015). Uji Daya Hambat Ekstrak Metanol Selaginella delicatula dan Diplazium dilatatum Terhadap Bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia coli. Jurnal Ilmiah Sains, 15 (1), 54
Sampelan, M. G. Pangemanan, D. dan Kundre, R. M.( 2017). Hubungan Timbulnya Acne vulgaris Dengan Tingkat Kecemasan Pada Remaja Di SMP N 1 Likupang Timur. e-Journal Keperawatan (e-Kp), 5(1), 2.
Stout dalam Maryuni. (2008). Aktivasi Antibakteri Tanaman Bandotan (Agerantum conyzoiaes Linn). Terhadap Bakteri Escherichia coli dan Staphylococcus aureus. Karya Tulis Ilmiah. IPB. Bandung
Sulistyani, N. Kurniati, E. Yakup, dan Cempaka, R. A. (2016). Aktivitas Antibakteri Infusa Daun Lidah Buaya (Aloe barbadensis miller). Jurnal Penelitian Saintek, 21(2, 121.
Widiawati, W. (2014). Perbedaan Hasil Penyembuhan Kulit Wajah Berjerawat Antara Masker Lidah Buaya Dengan Masker Non Lidah Buaya. e- Journal Tata Rias, 3(1), 218.
Yusmaini, H. dan Bahar, M. 2018. Efek Antimikroba Ekstrak Lidah Buaya (Aloe vera) Terhadap Isolat Bakteri Penyebab Acne Vulgaris Secara In Vitro. Jurnal Profesi Medika, 11(2), 3.