UJI AKTIVITAS ANTI-AGING SEDIAAN BLEMISH BALM CREAM VITAMIN E KOMBINASI AVOBENZONE DAN OKTIL METOKSISINAMAT

UJI AKTIVITAS ANTI-AGING SEDIAAN BLEMISH BALM CREAM VITAMIN E KOMBINASI AVOBENZONE DAN OKTIL METOKSISINAMAT

Authors

  • Citra Sari Dewi Siregar Farmasi
  • Taufiq Qurrahman Program Studi Farmasi, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Namira Madina, Panyabungan, Indonesia
  • Yuni Andriani Nasution Program Studi Farmasi, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Namira Madina, Panyabungan, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.51771/fj.v2i1.186

Keywords:

Blemish Balm Cream, Anti-aging, Vitamin E, Avobenzone, Oktil metoksisinamat

Abstract

Radiasi elektromagnetik di bawah sinar matahari disebut ultraviolet (UV) yang telah dikenal sebagai faktor utama penyebab kerusakan kulit. Paparan sinar matahari yang berlebih akan mempercepat terjadinya proses photoaging sehingga menyebabkan kelainan pada kulit seperti  kulit kemerahan, terbentuknya kerutan, kerusakan jaringan dermis, penurunan elastisitas kulit, penurunan kolagen  dan penuaan dini. Sediaan Blemish Balm Cream termasuk kosmetik anti-aging yang dapat dipakai sebagai kosmetik dekoratif yang mampu menghindari efek buruk pada  kulit dan dapat dipakai untuk semua jenis kulit. Blemish Balm Cream  salah kosmetik wajah yang dirancang dari formula face powder dan foundation cream  dengan kandungan Vitamin, UVA dan UVB. Penelitian ini bertujuan untuk membuat formulasi Blemish Balm Cream dengan variasi konsentrasi vitamin E kombinasi avobenzone, oktil metoksisinamat dan uji pengaruh aktivitas anti-aging. Formulasi Blemish Balm Cream dilakukan dengan metode pencampuran dan metode peleburuan, dimana hasil formula face powder dan formula foundation cream diformulasikan dalam sediaan cream hingga terbentuk menjadi sediaan Blemish Balm Cream. Tiap formula mengandung vitamin E 0%,1%, 3%, 5%, avobenzone 3% dan oktil metoksisinamat 7,5%. Formula sediaan Blemish Balm Cream yang terbentuk dilakukan tahap evaluasi aktivitas anti-aging dengan menggunakan skin analyzer. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Formulasi Blemish Balm Cream dengan kandungan vitamin E yang dikombinasi avobenzone dan oktilmetoksisinamat stabil pada suhu kamar, sediaan yang dihasilkan bersifat homogen berwarna kuning kecoklatan, memiliki tipe emulsi bersifat m/a, stabil pada suhu rendah, suhu tinggi dan suhu ruangan, memiliki pH 6,6-7,0 dan stabil dalam uji cyling test. Blemish Balm Cream yang mengandung vitamin E konsentrasi 5% memberikan efek aktivitas anti-aging yang lebih cepat dibandingkan sediaan tanpa kandungan vitamin E. Vitamin E kombinasi avobenzone dan oktil metoksisinamat dapat diformulasikan menjadi sediaan Blemish Balm Cream dan stabil dalam penyimpanan suhu kamar sehingga mampu memberikan efek aktivitas anti-aging yang baik, tidak mengiritasi kulit sukarealwan dan memberikan perubahan kulit wajah sukarelawan yang ditandai dengan meningkatnya kelembaban kulit, pengecilan pori, pengurangan jumlah noda dan pengurangan keriput.

References

Afonso. S., Horita. K., Silva. J.P.S., Almeida. I.F., Amaral. M.H., Lobao, P.A., et al. (2014). Photodegradation of avobenzone Stabilization effect of antioxidants. Journal of Photochemistry and Photobiology B: Biology. Vol 140: 36–40.

Arakane, K. and Naru, E., (2016), Cosmeceuticals and Active Cosmetics, 3rd Ed., 281, CRC Press, NewYork. Halaman 75-78.

Aramo. (2012). Skin and Hair Diagnosis System. Sungnam Aram Huvis Korea Ltd. Halaman 1-10.

Baki, G., and Alexander, K.S. (2015). Introduction to Cosmetic Formulation and Technology. New Jersey. Halaman 283, 292.

Barel, A.O., Paye M., and Maibach H.I. (2009). Handbook of Cosmetic Science and Technology Third Edition. New York: Taylor and Francis Group. Halaman 137-141.

Ditjen POM. (1979). Farmakope Indonesia. Edisi Ketiga. Departemen Kesehatan RI. Jakarta. Halaman 8, 3, 649, 659.

Ditjen POM. (1985). Formularium Kosmetika Indonesia. Departemen Kesehatan RI. Jakarta. Halaman 22, 32, 36, 356.

Ditjen POM. (2014). Farmakope Indonesia. Edisi kelima. Jakarta. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Halaman 77-882.

FDA Monograph. (1999). FDA Sunscreen Monograph. Federal Register Vol 64: 2766-2769.

Garg, A., Anggarwal, D.,Garg,S.,and Sigla,A.K. 2002. Spreading of Semisolid Formulation: AnUpdate.Pharmacheutical Tecnology: 84-105..

Lachman, L., Lieberman, H.A. and Kanig, J.L. (1994). The Theory and Practise of Industrial Pharmacy. Philadelphia: Varghese Publishing House. Halaman 1081-1083.

Mansur, M.C.P.P.R., Suzana, G.L., Cristal, C.C., Alane, B.V., Ronald, S.S., Octavio, A.F.P., et al. (2016). In Vitro and In Vivo Evaluation of Efficacy and Safety of Photoprotective Formulations Containing Antioxidant Extracts. Revista Brasileira de Farmacognosia. 26 (1) :251-258.

Mukul, S., Surabhi K., and Atul N. (2011). Cosmetical For Skin: An Overview. Asian Journal of Pharmaceutical and Clinical Research. Vol.4 : 974-2441.

Rege, S., Momin, S., and Bhowmick, D. (2014). Effect of Ascorbic Acid on the Oxidative Stability of Water-In-Oil Emulsion in the Presence of Lipophilic Antioxidants. Int. J. Food Prop. Vol 18: 259-265.

Reveny, J., Tanuwijaya, J., and Staenley, M. (2017). Formulation and Evaluating Anti-Aging Effect of Vitamin E in Biocellulose Sheet Mask. International Journal of PharmTech Research. Vol. 10(1): 320-330.

Tranggono, R.I., and Latifah, F. (2007). Buku Pegangan Ilmu Pengetahuan Kosmetik. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. Halaman 3, 47, 58-59, 79, 81-83.

Published

2022-01-31