UJI PENYEMBUHAN LUKA SAYAT EKSTRAK ETANOL BUAH KECOMBRANG (Etlingera elatior Jack.) TERHADAP TIKUS PUTIH

UJI PENYEMBUHAN LUKA SAYAT EKSTRAK ETANOL BUAH KECOMBRANG (Etlingera elatior Jack.) TERHADAP TIKUS PUTIH

Authors

  • Grace Anastasia Br. Ginting Universitas Sari Mutiara Indonesia
  • Vivi Asfianti Fakultas Farmasi dan Ilmu Kesehatan, Medan, Indonesia
  • Modesta Harmoni Br. Tarigan Fakultas Farmasi dan Ilmu Kesehatan, Medan, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.51771/fj.v2i1.201

Keywords:

Penyembuhan luka, Luka sayat, Kecombrang, Skrining fitokimia

Abstract

Kecombrang (Etlingera elatior Jack.) merupakan tumbuhan dari famili Zingiberaceae secara tradisional biasa digunakan oleh masyarakat Sumatera Utara sebagai bahan masakan, peningkat kuantitas Air Susu Ibu (ASI) serta sebagai obat luka. Kecombrang memiliki kandungan flavonoid, saponin, tanin, dan asam fenolat yang mampu memberikan efek antibakteri. Tujuan penelitian ini yaitu uji penyembuhan luka sayat ekstrak etanol buah kecombrang (Etlingera elatior Jack.) terhadap tikus putih. Penelitian  ini  merupakan  eksperimental dan dilakukan di laboratorium Fakultas Farmasi dan Ilmu Kesehatan, Universitas Sari Mutiara Indonesia, Serbuk simplisia buah kecombrang dikarakterisasi dan diskrining fitokimia kemudian diekstraksi secara maserasi dengan etanol 96%. Ekstrak diberikan secara topikal dalam 3 konsentrasi yaitu 8%, 10%, dan 12% dalam bentuk sediaan salep. Ekstrak diujikan terhadap luka sayat sepanjang 2 cm pada punggung tikus putih. Kontrol positif yang digunakan adalah Betadine salep 10%, sedangkan kontrol negatif hanya dilukai saja dan diberikan basis salep. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak etanol kecombrang dapat menyembuhkan luka sayat terhadap tikus putih dan dengan konsentrasi 12% sama efektifnya dengan kontrol positif terhadap penyembuhan luka sayat yakni pada hari ke-10.

References

Abbas, O.L., Borman, H., Bahar, T., Ertas, N.M., & Haberal, M. (2015). An In Vivo Comparison of Commonly Used Topical Antimicrobials on Skin Graft Healing After Full-Thickness Burn Injury. Journal of Burn Care & Research. 36(2): 47-54. https://doi.org/10.1097/BCR.0000000000000072.

Agoes, G. 2006. Pengembangan Sediaan Farmasi. Hal 207-217. Penerbit ITB. Bandung.

Angel, D.E., Morey, P., Storer, J.G., & Mwipatayi, B.P. (2008). The great debate over iodine in wound care continues: a review of the literature. Wound practice and Research. 16(1): 6-21. Retrieved from https://www.awma.com.au/files/journal/1601_01.pdf.

Arun, M., Satish, S., & Anima, P. (2013). Herbal Boon for Wounds. International Journal of Pharmacy and Pharmaceutical Sciences. 5(2): 1-12. Retrieved from https://www.researchgate.net/publication/285919149_Herbal_boon_for_wounds

Balin, A.K., & Pratt, L. (2002). Dilute Povidone Iodine-Solutions Inhibit Human Skin Firoblast Growth. Dermatologic Surgery. 28(3): 210-214. https://onlinelibrary.wiley.com/doi/abs/10.1046/j.1524-4725.2002.01161.x

Choudhary, G.P. (2011). Wound Healing Activity Of The Ethanolic Extract Of Terminalia chebula Retz. International Journal of Pharma and Bio Sciences. 2(1): 48-52. Retrieved from https://www.researchgate.net/journal/International-Journal-of-Pharma-and-Bio-Sciences-0975-6299.

Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan. (1995). Farmakope Indonesia. Edisi IV. Jakarta: Departemen Kesehatan RI. Halaman 1030-1031.

Eriadi, A., Arifin, H., Rizal, Z & Barmitoni. (2015). Pengaruh Ekstrak Etanol Daun Binahong (Anredera cordifolia (Tenore) Steen) Terhadap Penyembuhan Luka Sayat Pada Tikus Putih Jantan. Jurnal Farmasi Higea. 7(2): 162-173. Retrieved from https://www.jurnalfarmasihigea.org/index.php/higea/article/viewFile/127/123

Farnsworth, N.R. (1966). Biological and phytochemical screening of plants. J Pharm Sci. 55(3): 99; 225-276. Retrieved from https://jpharmsci.org/article/S0022-3549(15)35305-3/pdf.

Gennaro, R.A. (2000). Remington: The Science and Practice of Pharmacy Edition 20th. New York: Lippincot Williams & Wilkins. Halaman 1629.

Gemy N. Mukhirani. Rezkiyana M. 2015. Uji Penyembuhan Luka Sayat Ekstrak Etanol Daun Kecombrang (Etlingera Elatior) Dalam Sedian Gel Terhadap Kelinci (Oryctolagus Ciniculus). Makassar: Univesitas Islam Negeri Alauddin. 3:54-55. Retrieved from http://journal.uinalauddin.ac.id/index.php/jurnal_farmasi/article/ view/2206/2137.

Hajiaghaalipour, F., Kanthimathi, M. S., Abdulla, M. A., & Junedah, S. 2013. The Effect of Camellia sinensis on Wound Healing Potential in an Animal Model. Evidence-Based Complementary and Alternative Medicine. 7: 1-8. Retrieved from https://www.hindawi.com/journals/ecam/2013/386734/.

Harborne, J.B. (1987). Metode F itokimia. Penerjemah: Kosasih Padmawinata dan Iwang Soediro. Edisi II. Bandung: Penerbit ITB. Halaman 102-103, 152.

Kementerian Kesehatan RI. 2017. Farmakope Herbal Indonesia Edisi II. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI.

Mappa, T., Edy, H.J., & Kojong, N. (2013). Formulasi Gel Ekstrak Daun Sasaladahan (Peperomia Pellucida (L.) H.B.K) Dan Uji Efektivitasnya Terhadap Luka Bakar Pada Kelinci (Oryctolagus Cuniculus). Pharmacon Jurnal Ilmiah Farmasi. 2(2): 52. https://doi.org/10.35799/pha.2.2013.1606.

Novita, R., Munira & Hayati, R. 2017. Formulasi Sediaan Salep Ekstrak Etanol Pliek U Sebagai Antibakteri, Jurnal AcTion: Aceh Nutrition Journal. 2(2): 103-108. Retrieved from http://ejournal.poltekkesaceh.ac.id/index.php/an/article/view/62/41

Rizki P. Nusdianto T., & Maya N. 2019. Efektivitas Ekstrak Daun Afrika (Vernonia) Secara Topikal Untuk Repitelisasi Penyembuhan Lka Isisim Pada Tikus Putih (Rattus Norvegiku). Jurnal Medik Veteriner. 2:34. Retrieved from http://dx.doi.org/10.20473/jmv. vol2.iss1.2019.30-35.

Soegihardjo, C.J. 2013. Farmakonogsi. Klaten: Intan Sejati.

Zakiah, N., Yanuarman, Frengki, dan Munazar. (2017). Aktifitas Hepatoprotektif Ekstrak Etanol Daun Sirsak (Annona Muricata L.) Terhadap Kerusakan Hati Tikus Yang Diinduksi Dengan Parasetamol. Jurnal AcTion: Aceh Nutrition Journal. 2(1): 25-3. Retrieved from http://ejournal.poltekkesaceh.ac.id/index.php/an/article/view/33.

Published

2022-01-31