ISOLASI SENYAWA EKSTRAK ETIL ASETAT DAUN TUMBUHAN BERENUK (Crescentia cujete L.)
ISOLASI SENYAWA EKSTRAK ETIL ASETAT DAUN TUMBUHAN BERENUK (Crescentia cujete L.)
DOI:
https://doi.org/10.51771/fj.v2i1.250Keywords:
Daun Berenuk, Isolasi, Kromatografi KolomAbstract
Berenuk merupakan tanaman perdu tropis yang berkhasiat sebagai obat berbagai penyakit. Daun berenuk dalam pengobatan tradisional digunakan untuk mengobati luka baru dan menurunkan hipertensi. Pada penelitian ini dilakukan identifikasi dan isolasi pada daun berenuk (Crescentia cujete L.). Isolasi dilakukan dengan cara ekstraksi maserasi menggunakan pelarut etil asetat yang menghasilkan ekstrak kental daun berenuk. Pemisahan untuk senyawa ekstrak kental etil asetat dilakukan menggunakan kromatografi kolom kemudian dimonitor menggunakan Kromatografi Lapis Tipis (KLT). Pola fraksi noda yang sama digabungkan pada hasil pemisahan dengan KLT. Karakterisasi senyawa dilakukan dengan spektrofotometer UV-Vis dengan panjang gelombang maksimal 403 nm, spektrofotometer IR memberikan pita serapan pada bilangan gelombang 1734.82 cm-1, 1236.42 cm-1, 2983.39 cm-1, 3566.05 cm-1, dan titik leleh 194-1990C. Senyawa hasil isolasi dari ekstrak etil asetat daun berenuk (Crescentia Cujete L) yang telah dilakukan, diduga adalah golongan flavonoid berupa amorf yang berwarna hijau muda, tidak berbau, dengan rendemen 1,04 %.
References
Ardianti, A., & Kusnadi, J. (2014). Ekstraksi Antibakteri dari Daun Berenuk (Crescentia cujete Linn.) Menggunakan Metode Ultrasonik. Pangan Dan Argoindustri, 2(2), 28–35.
Arel, A., Dira, & Setiawati, A. (2016). Isolasi Senyawa Utama Kulit Batang Tumbuhan Pinus dari Ekstrak Etil Asetat. Jurnal Ilmiah Farmasi, 12(2), 27–35.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. (2000). Parameter standar umum ekstrak tumbuhan obat. Jakarta: Direktoral Jendral Pengawasan Obat dan Makanan.
Djamal, R. (2010). Prinsip-prinsip Dasar Isolasi dan Identifikasi. Padang: Universitas Baiturrahmah.
Harborne, J. . (1987). Metode Fisikokimia Penuntun Cara Modern Menganalisis Tumbuhan. Bandung: ITB.
Kusmiyati, Aznam, N., & Handayani, S. (2011). Isolasi dan Identifikasi Zat Aktif Ekstrak Metanol Rimpang Kunyit Putih ( Curcuma mangga Val ) Fraksi Etil Asetat. Jurnal Ilmiah Kefarmasian, 1(17), 1–10.
Kusuma, A. M., Sulistyo, A. N., Susanti, & Sabikis. (2012). Aktivitas Penghentian Pendarahan Luar Ekstrak Etanol Daun Berenuk(Crescentia cujete L.) Secara In-Vivo.
Kusuma, A. M., Susanti, & Akbariani, G. (2014). Potensi Sitotoksik Ekstrak Etanol Daun Berenuk (Crescentia cujete L.) Terhadap Sel Kanker. Farmasi Sains, 2.
Permadi, A., Sutanto, & Wardatun, S. (2012). Perbandingan Metode Ekstraksi Bertingkat dan Tidak Bertingkat Terhadap Flavonoid Total Herba Ciplukan (physalis angulata,L) Secara Kolorimetri, 1–10.
Priyanto, A. (2013). Isolasi Senyawa Aktif Antioksidan dari Fraksi Etil Asetat Tumbuhan PakuNephrolepis falcata ( Cav .) C . Chr (Skripsi). Jakarta: Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Negeri Syarif Hidayatullah.
Sjamsul, A. A. (1986). Kimia Organik Bahan Alam. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Sudarmadji, S., Suhardi, & Haryono, B. (1998). Analisis Untuk Bahan Makanan dan Pertanian. yogyakarta: Universitas Gadjah Mada.