EVALUASI RASIONALITAS PENGGUNAAN ANTIBIOTIK ISPA PADA PASIEN RAWAT JALAN DI PUSKESMAS KECAMATAN GUNUNG SITOLI

Artha Yuliana Sianipar; Grace Anastasia Ginting; Yosefin Hellen

doi:10.51771/fj.v2i2.352

Authors

Artha Yuliana Sianipar Universitas Sari Mutiara Indonesia
Grace Anastasia Ginting Universitas Sari Mutiara Indonesia, Medan, Indonesia
Yosefin Hellen Universitas Sari Mutiara Indonesia, Medan, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.51771/fj.v2i2.352

Keywords:

Rasionalitas antibiotik, ISPA, rawat jalan

Abstract

URTI (Upper Respiratory Tract Infection) is a major disease in children in outpatient installation. Antibiotics are the most widely used class of drugs to treat infections. Antibiotics must be used rationally. Because the bad impact that occurs is the emergence of bacterial resistance. This study aims to obtain an overview of the rationality of the use of antibiotics in URTI patients, especially in children aged 5 to 11 years. The method used is a retrospective descriptive method, using medical record cards and prescription sheets for patients diagnosed with URTI and receiving antibiotics at the Gunungsitoli District Health Center during the period January to December 2020. Sampling used the purposive sampling method. Data that met the inclusion criteria were children aged 5-11 years and receiving antibiotic therapy. Then a table is made which includes the patient's identity, diagnosis, antibiotics, and the dose used. Then presented in the form of percentages, average values and tables. The results showed that of the 64 patients who suffered the most URTI by age were patients aged 5 years (26.56%), the antibiotic group that was most often prescribed was the penicillin group, namely amoxicillin. (54.69%). Evaluation of rational use of antibiotics based on the 2011 Ministry of Health guidelines includes the right patient criteria (100%), right indication (100%), right frequency (100%), right drug (100%), right duration (98.44%), and right dose (93.75%).

References

Aulia, F. S. (2018). ”Evaluasi Rasionalitas Penggunaan Antibiotik Pada Pasien ISPaA Di Puskesmas Dirgahayu Kabupaten Kotabaru Kalimantan Selatan Periode Oktober Sampai Desember 2017”. Jurnal. Surakarta: UMS

Dame, M. C. (2020). ”Faringitis”. https://www.alodokter.com/faringitis. Diakses [pada tanggal 25 Juni 2021]

Depkes RI.2009. Klasifikasi Umur menurut kategori. Jakarta:Ditjen Yankes

Fakhri, I. M., dkk. (2019). ”Hubungan ISPA dengan Otitis Media Akut Pada Balita Di Puskesmas Mangunreja Kabupaten Tasikmalaya”. Jurnal. Bandung: Unisba

Galih S., Sahertian. (2017). ”Evaluasi Penggunaan Antibiotik Pada Pasien Infeksi Saluran Pernapasan Atas Akut (ASPaA) di Instalasi Rawat Inap RSUD Ungaran Kabupaten Semarang”. Skripsi. Surakarta: Universitas Muhammadiyah

Grassella, dkk. (2018). ”Studi Rasionalitas Penggunaan Antibiotik Dan Interaksi Obat Pada Pasien Anak Terdiagnosis ISPA Di Instalasi Rawat Jalan RSUD Sultan Syarif Mohamad Alkadrie Pontianak”. Jurnal. Pontianak: Universitas Tanjung Pura

Hafridha Y. (2018). ”Evaluasi Penggunaan Antibiotik Pada Pasien Infeksi Saluran Pernafasan Akut Di Instalasi Rawat Jalan Rumah Sakit Umum Pusat H. Adam Malik”. Skripsi. Medan: Universitas Sumatera Utara

Hilali R., Aisyah, dkk. (2019). “Evaluasi Penggunaan Antibiotik Untuk Penyakit ISPA pada Pasien Anak di Puskesmas Turi”. Karya Tulis. Lamongan: Universitas Muhammadiyah

Katzung, B. G. (2004). Farmakologi Dasar Klinik. Penerjemahdan Editor: Bagian Farmakologi Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga. hal. 47

Kementerian Kesehatan RI. (2011). Modul Penggunaan Obat Rasional. Jakarta: Kemenkes RI.

Kementerian Kesehatan RI. (2011). Pedoman Umum Penggunaan Antibiotik. Jakarta: Kemenkes RI.

Kementerian Kesehatan RI. (2013). Daftar Obat Esensial Nasional (DOEN) untuk Puskesmas. Jakarta: Kemenkes RI

Kementerian Kesehatan RI. (2019). Petunjuk Teknis Standar Pelayanan Kefarmasian Di Puskesmas, hal v;hal32. Jakarta: Kemenkes RI

Llor C, dan Bjerrum L. (2014). Antimicrobial resistance: risk associated with antibiotic overuse and initiatives to reduce the problem, Vol. 5(6); hal. 229-241

Nisa, Destiana N. An. (2015). ”Evaluasi Penggunaan Antibiotik Pada Penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA) Anak Di Instalasi Rawat Jalan RSUD Y”. Skripsi. Surakarta: Universitas Muhammadiyah

Nora,dkk. (2018). “Faktor-faktor Intrinsik dan Ekstrinsik Kejadian Infeksi Saluran Napas Pada Balita”.Jurnal Keperawatan. Banjarmasin: Stikes Suaka Insan

Phoenix, D. A., Harris, F., dan Denison, S. R. (2013). Novel Antimicrobial Agents and Strategies. Willey. VCII Verlag Gmbh dan CO. KGaA. Germany. hal. 4-5

Runtu, Alter Y., dkk. (2020). ”Evaluasi Rasionalitas Penggunaan Antibiotik Pada Pasien ISPA Anak Rawat Inap Di Rumah Sakit Siloam Manado”. Jurnal. Manado: UKIT

Setiabudy, R. (2007). Pengantar Antimikroba. Farmakologi dan Terapi. Edisi 5. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. hal. 585-587, 674-675, 681-682

Tjay, T. H., dan Rahardja, K. (2007). Obat-Obat Penting Khasiat, Penggunaan, dan Efek-Efek Sampingnya Edisi ke VI. Jakarta :PT Elex Media Komputindo. hal. 37-58, 81-82

Willy, T. (2019). ”Pengertian Rhinitis”. https://www.alodokter.com/rhinitis. [diakses pada tanggal 25 Juni 2021]

Yulinah, E., dkk. (2013). ISO Farmakoterapi Buku I Cetakan Ketiga. Jakarta: ISFI

Rianto, A., dkk. (2017). ”Diagnosa Penyakit Sinusitis Pada Orang Dewasa Dan Anak Menggunakan Metode Certanty Factor”. Jurnal. Surakarta: STMIK Sinar Nusantara.