EVALUASI DAN UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI SEDIAAN OBAT KUMUR (MOUTHWASH) DARI EKSTRAK ETANOL DAUN SALAM (Syzygium polyanthum (Wight) Walp.)

Authors

  • Yayuk Putri Rahayu Program Studi Sarjana Farmasi, Fakultas Farmasi, Universitas Muslim Nusantara Al Washliyah, Indonesia
  • Gabena Indrayani Dalimunthe Program Studi Farmasi, Fakultas Farmasi, Universitas Muslim Nusantara Al Washliyah, Medan, Indonesia
  • Sri Wahyuni Program Studi Farmasi, Fakultas Farmasi, Universitas Muslim Nusantara Al Washliyah, Medan, Indonesia
  • Zulmai Rani Program Studi Sarjana Farmasi, Fakultas Farmasi, Universitas Muslim Nusantara Al Washliyah, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.51771/fj.v4i2.875

Keywords:

Obat Kumur, Antibakteri, Daun salam, Streptococcus mutans

Abstract

Ekstrak etanol daun salam (Syzygium polyanthum (Wight) Walp.) famili Myrtaceae yang telah diformulasikan menjadi sediaan obat kumur dan memiliki daya antibakteri, dilakukan evaluasi selama penyimpanan terhadap stabilitas mutu fisik dan aktivitas antibakteri. Evaluasi terhadap stabilitas mutu fisik dan antibak-teri sediaan obat kumur ekstrak etanol daun salam dilakukan pada suhu ruangan selama 5 bulan. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi stabilitas fisik sediaan obat kumur ekstrak daun salam serta aktivitas antibakterinya terhadap Streptococcus mutans. Penelitian dilakukan secara eksperimental dengan konsentrasi sediaan obat kumur ekstrak daun salam F1 2,5; F2 5; dan F3 (7,5%). Evaluasi karakteristik fisik sediaan obat kumur meliputi organoleptis (tekstur, warna, aroma, rasa), homogenitas, pemisahan fase (endapan), pH, dan daya antibakteri. Hasil karakter-istik fisik sediaan obat kumur semakin tinggi konsentrasi ekstrak daun salam se-makin kuat aroma khas daun salam, dan semakin kuat rasa pahit dan kelat. Pada F1 tidak ada perubahan fisik bulan ke-0 sampai ke-5. Pada F2 dan F3 terjadi peru-bahan fisik bulan ke-1 sampai ke-3, dan stabil bulan ke-3 sampai ke-5. pH pada F1, F2, dan F3 memenuhi standar dan relatif stabil bulan ke-0 sampai ke-5. Karakteristik fisik sediaan obat kumur F1, F2, F3 tidak mengalami perubahan fisik lagi pada bulan ke-3 sampai ke-5 (bentuk cair, warna coklat muda hingga coklat tua, aroma dan rasa khas ekstrak daun salam dan mint), pH memenuhi standar, namun formula F1 lebih disukai karena tidak terlalu pahit dan tidak mengalami perubahan dari bulan ke-1 sampai ke-5. Nilai zona daerah hambat pada penyimpanan bulan ke-0 sampai ke-5 pada F1 berkisar 7,42-7,50 mm, pada F2 berkisar 8,45-8,50 mm, dan pada F3 berkisar 9,15-9,17 mm.

References

Apriliana, E., Soleha, T. U., & Ramadhian, M. R. (2018). Potensi Ekstrak Daun Salam (Syzygium polyanthum [Wight.] Walp.) sebagai Antibakteri terhadap Staphylococcus aureussecara In Vitro. Agromedicine Unila, 5(2), 562–566.

Chandra, P., Shufyani, F., Athaillah, Ginting, O.S., & Nasution, M. (2023). Formulasi Dan Evaluasi Sediaan Emulgel Ekstrak Etanol Dari Serai (Cymbopogon citratus) Terhadap Bakteri Propionibacterium acne. Forte Journal, Vol 3, No. 2, 158-166.

Dalimunthe, G.I., Sutrisna, B.J., Rani, Z., & Ginting, O.S. (2024). Formulasi Dan Evaluasi Sediaan Sabun Sari Pepaya (Carica papaya L) Sebagai Pelembab. Forte Journal 4 (1), 251-260.

Ginting, O.S. (2021). Perbandingan Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Biji Pepaya (Carica papaya L.) Terhadap Bakteri Escherichia coli Dan Staphylococcus aureus. Forte Journal, Vol 1, No. 1, 19-25.

Ginting, O.S., Rambe, R., Athaillah, & Mahara, P. (2021). Formulasi Sediaan Sampo Anti Ketombe Ekstrak Daun Binahong (Anredera cordifilia (Tenore) Steen)Terhadap Aktivitas Jamur Candida albicans Secara In Vitro. Forte Journal, Vol 1, No. 1, 57-68.

Gultom, E. D., Rambe, R., Paramitha, R., & Ginting, O. S. (2021). Uji Aktivitas Antidiare Ekstrak Etanol Daun Ciplukan (Physallis minima L.) Terhadap Mencit Jantan (Mus musculus). Forte Journal 1 (1), 26-44.

Gunawan, H., & Rahayu, Y. P. (2021). Uji Aktivitas Antibakteri Formulasi Sediaan Pasta Gigi Gel Ekstrak Daun Salam (Syzygium polyanthum (Wight) Walp) Terhadap Streptococcus mutans. FARMASAINKES: Jurnal Farmasi, Sains, Dan Kesehatan, 1(1), 56–67.

Kapilraj, N., Keerthanan, S., & Sithambaresan, M. (2019). Natural plant extracts as acid-base indicator and determination of their pKa value. Journal of Chemistry, 2019.

Khan, S., Hasan, S., & Khan, U. A. (2015). Genotoxic Effects of Chlorhexidine Mouthwash on Buccal Epithelial Cells. International Journal of Dentistry and Oral Health, 10(2), 1–6.

Munira, M., Trioktafiani, G., & Nasir, M. (2020). Uji aktivitas antibakteri kombinasi ekstrak daun sirih dan biji pinang serta gambir terhadap Streptococcus mutans. Jurnal Ilmiah Ibnu Sina, 5(2), 298–308.

Nafea, J., Edbeib, M., Notarte, K. I. R., Huyop, F., & Yaakub, H. (2020). Stability and Antibacterial Property of Polyherbal Mouthwash Formulated Using Local Ingredients. Biosaintifika: Journal of Biology & Biology Education, 12(3), 288–296.

Nasri, N., Kaban, V. E., Satria, D., Syahputra, H. D., & Rani, Z. (2023). Mekanisme Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Kemangi (Ocimum basilicum L.) terhadap Salmonella typhi. Journal of Pharmaceutical and Health Research, 4(1).

Nigam, D., Verma, P., & Chhajed, M. (2020). Formulation and Evaluation of Herbal Mouthwash against Oral Infections Disease. International Journal of Pharmacy & Life Sciences, 11(7), 6746.

Noval, N., Melviani, M., Novia, N., & Syahrina, D. (2020). Formulasi Dan Evaluasi Sediaan Obat Kumur (Mouthwash) Dari Ekstrak Etanol Tanaman Bundung (Actinoscirpus Grossus) Sebagai Antiseptik Mulut: Mouthwash Formulation and Evaluation of Bundung Plants (Actinoscirpus grossus) Ethanol Extract as a Mouth Antiseptic. Jurnal Surya Medika (JSM), 6(1), 112–120.

Pulungan, A. F., Ridwanto, R., Dalimunthe, G. I., Rani, Z., Dona, R., Syahputra, R. A., & Rambe, R. (2022). Phytochemical Screening And Antioxidant Activity Testing Of Porang (Amorphophallus Muelleri Blume) Leaf Ethanol Extract From Kuta Buluh Region, North Sumatera. International Journal of Health and Pharmaceutical (IJHP), 3(1), 1–7.

Rahayu, Y. P., Lubis, M. S., & Mutti-in, K. (2021). Formulasi Sediaan Sabun Cair Antiseptik Ekstrak Biji Pepaya (Carica papaya L.) Dan Uji Efektivitas Antibakterinya Terhadap Staphylococcus aureus. PROSIDING SEMINAR NASIONAL HASIL PENELITIAN, 4(1), 373–388.

Rahayu, Y. P., & Sirait, U. S. (2022). Formulasi Sediaan Obat Kumur (Mouthwash) Ekstrak Daun Salam (Syzygium polyanthum (Wight) Walp.) Dan Uji Antibakterinya Terhadap Streptococcus mutans Secara In Vitro. Prosiding Seminar Nasional Hasil Penelitian, 5(1), 370–379.

Rambe, R., Gultom, E. D., Ginting, O. S., & Diana, S. (2021). Uji Efektivitas Antidiare Ekstrak Etanol Daun Mengkudu (Morinda citrifolia L.) Terhadap Mencit Jantan Dengan Metode Transit Intestinal. Forte Journal 1 (1), 01-11.

Rani, Z., Nasution, H. M., Kaban, V. E., Nasri, N., & Karo, N. B. (2023). Antibacterial activity of freshwater lobster (Cherax quadricarinatus) shell chitosan gel preparation against Escherichia coli and Staphylococcus aureus. Journal of Applied Pharmaceutical Science, 13(2), 146–153.

Rizqiyana, N., Komala, O., & Yulia, I. (2017). Formulasi deodoran roll on ekstrak daun beluntas (Pluchea indica L.) sebagai antibakteri terhadap Staphylococcus epidermis. Jurnal Farmasi, 3(6), 45–54.

Robiatun, R. R., Pangondian, A., Paramitha, R., Rani, Z., & Gultom, E. D. (2022). Formulation And Evaluation Of Hand Sanitizer Gel From Clove Flower Extract (Eugenia aromatica L.). International Journal of Science, Technology & Management, 3(2), Article 2. https://doi.org/10.46729/ijstm.v3i2.472

Tambunan, M.L., Sitompul, E., & Ginting, O.S. (2018). Perbandingan Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol dan Ekstrak n-Heksana Biji Pepaya (Carica papaya L.) Terhadap Bakteri Escherichia coli. Jurnal STIKNA, Vol. 2, No. 1, 1-6.

Yanti, Y. N. (2017). Infusa daun randu (Ceibapetandragaertn) untuk formulasi obat kumur. Jurnal Ilmiah Ibnu Sina, 2(2), 225–231.

Downloads

Published

2024-07-31