ANALISIS EFEK SAMPING OBAT (ESO) PADA PASIEN GERIATRI DI RUANG RAWAT INAP SEBUAH RUMAH SAKIT SWASTA DI KABUPATEN SAROLANGUN JAMBI

Nurfadilah Nurfadilah; Yelly Oktavia Sari; Dedy Almasdy

doi:10.51771/fj.v4i2.908

Authors

Nurfadilah Nurfadilah Universitas Andalas, Sumatera Barat, Indonesia
Yelly Oktavia Sari Universitas Andalas, Sumatera Barat, Indonesia
Dedy Almasdy Universitas Andalas, Sumatera Barat, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.51771/fj.v4i2.908

Keywords:

Efek Samping Obat, Geriatri, Rawat Inap, Kualitatif

Abstract

Efek Samping Obat (ESO) pada pasien geriatri adalah masalah yang sering terjadi pada pasien geriatri karena perubahan farmakokinetik dan farmakodinamik obat akibat penurunan fungsi organ. Efek Samping Obat menjadi suatu persoalan yang kompleks bagi tenaga kesehatan dikarenakan tingkat pengetahuan tenaga kesehatan tentang ESO juga merupakan hal penting untuk dapat mengatasi kejadian ESO di rumah sakit khususnya pada pasien geriatri. Penelitian secara kualitatif ini bertujuan untuk mengetahui pengetahuan, pengalaman, cara penanganan dan pelaporan kejadian efek samping obat pada pasien geriatri oleh tenaga kesehatan di sebuah Rumah Sakit Swasta di Kabupaten Sarolangun, Jambi. Penelitian ini dilakukan dengan cara wawancara semi terstruktur kepada 12 orang informan yang terdiri dari informan Dokter, Perawat dan Apoteker. Topik wawancara meliputi pengetahuan informan tentang farmakovigilans dan ESO, pengalaman tentang kejadian, penanganan dan pelaporan ESO, pendapat tentang pentingnya pelaporan ESO. Rekaman hasil wawancara ditranskipsi lalu dilakukan analisis dengan pendekatan content analysis menggunakan Software NVivo versi 12. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa pengetahuan informan belum cukup terkait farmakovigilans dan ESO. Semua informan pernah menemukan kejadian berpotensi menimbulkan ESO pada pasien geriatri selama dirawat dirumah sakit. Reaksi efek samping obat yang paling banyak ditemukan oleh informan adalah reaksi kulit yang diakibatkan oleh penggunaan antibiotik. Selain itu informan mengetahui alur penanganan ESO dengan baik tetapi tidak dengan pelaporan kejadian ESO, sehingga belum adanya pelaporan ESO pasien geriatri. Untuk meningkatkan pelaporan ESO, edukasi, sosialisasi dan pelatihan perlu dilakukan secara berkala demi meningkatkan kesadaran tenaga kesehatan akan pentingnya pelaporan ESO.

References

Badan Pusat Statistik. (2015). Statistik Penduduk Lanjut Usia. Badan Pusat Statistik. Revista Brasileira de Linguística Aplicada, 5(1), 1689–1699BPOM RI. (2012). Pedoman Monioring Efek Samping Obat (MESO) Bagi Tenaga Kesehatan. Direktorat Pengawasan Distribusi Produk Terapetik Dan PKRT Badan Pom RI, 1–35.

BPOM. (2019). Farmakovigilans (Keamanan Obat) : Panduan Deteksi dan Pelaporan Efek Samping Obat Untuk Tenaga Kesehatan. Pusat Farmakovigilans Nasional, 1–26.

BPOM, & JICA. (2020). Modul farmakovigilans Untuk Tenaga Profesional Kesehatan. Badan Pengawas Obat dan Makanan (Japan International ooperation Agency)

Chiatti, C., Bustacchini, S., Furneri, G., Mantovani, L., Cristiani, M., Misuraca, C., & Lattanzio, F. (2012). The economic burden of inappropriate drug prescribing, lack of adherence and compliance, adverse drug events in older people a systematic review. Drug Safety, 35(SUPPL. 1), 73–87.

Damris, M., Dedy, A., & Yelly, O. (2020). Knowledge and Awareness of Health Workers in Reporting Adverse Drug Reaction of Geriatric Patients at Dr. M. Djamil Padang Hospital. International Journal of Innovative Science and Research Technology, 5(11), 570–573.

Efriani, L., Jatiningsih, S., & Perwitasari, D. A. (2019). Pengaruh Karakteristik Pasien terhadap Adverse Drug Reactions di RSUD Dr. M. Yunus Bengkulu. Jurnal Permata Indonesia 10(November).

EMA. (2014). Guideline on good pharmacovigilance practices ( GVP ) Module VI – Management and reporting of adverse reactions to medicinal products (Rev 1).European Medicines Agency.

Hamid, A. A. A., Rahim, R., & Teo, S. P. (2022). Pharmacovigilance and Its Importance for Primary Health Care Professionals. Korean Journal of Family Medicine, 43(5), 290–295.

Hashary, A. R., Marianti, M & Hasyim, K. (2018). Analisis Efektivitas dan Efek Samping Penggunaan Antibiotik pada Pasien Infeksi Saluran Kemih di Instalasi Rawat Inap RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar. Majalah Farmasi dan Farmakologi.

Hussain, R., Hassali, M. A., Hashmi, F., & Akram, T. (2021). Exploring healthcare professionals’ knowledge, attitude, and practices towards pharmacovigilance: a cross-sectional survey. Journal of Pharmaceutical Policy and Practice, 14(1), 1–13.

Hutagalung, M. S. (2021). Pengetahuan, Sikap dan Tindakan Stroke dan Tentang Hipertensi Sebagai Faktor Risiko : Panduan Lengkap Stroke. Bandung : Nusamedia

Kemenkes RI. (2017). Profil Kesehatan Indonesia 2017 (Vol. 1227, Issue July). Kementerian Kesehatan RI.

Macy, E., Goldberg, B., & Poon, K. Y. T. (2010). Use of commercial anti-penicillin IgE fluorometric enzyme immunoassays to diagnose penicillin allergy. Annals of Allergy, Asthma and Immunology, 105(2), 136–141.

Maharani, L., & Yugatama, A. (2023). Prevalence of adverse drug reaction in Indonesia: A systematic review. Journal of Applied Pharmaceutical Science, 13(8), 55–67.

Mandavi, D’Cruz, S., Sachdev, A., & Tiwari, P. (2012). Adverse drug reactions & their risk factors among Indian ambulatory elderly patients. Indian Journal of Medical Research, 136(3), 404–410.

Peddie, D., Small, S. S., Badke, K., Wickham, M. E., Bailey, C., Chruscicki, A., Ackerley, C., Balka, E., & Hohl, C. M. (2016). Designing an Adverse Drug Event Reporting System to Prevent Unintentional Reexposures to Harmful Drugs: Study Protocol for a Multiple Methods Design. JMIR Research Protocols, 5(3), e169.

Salladien, 2008. Konsep Dasar Penelitian Kualitatif. Makalah Seminar Penelitian Kualitatif di FIS IKIP Malang

Setyowati, D. R, Sudarso, W. U. (2011). Evaluasi Pola Peresepan Berdasarkan Beers Criteria pada Pasien Geriatri Rawat jalan pada Poli Penyakit Dalam di RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Periode Agustus 2010 - Maret 2011. Pharmacy, 08.

Stevenson, J. M., Davies, J. G., & Martin, F. C. (2019). Medication-related harm: A geriatric syndrome. Age and Ageing, 49(1), 7–11.

Valinciute-Jankauskiene, A., & Kubiliene, L. (2021). Adverse drug reaction reporting by patients in 12 european countries. International Journal of Environmental Research and Public Health, 18(4), 1–8.

Widyati. (2019). Praktik Farmasi Klinik. Uwais Inspirasi Indonesia.

World Health Organization. (1972). Intrnational Drug Monitoring : The Rule Of National Centres.https://whoumc.org/media/2680/who-technical-report-498.pdf. diakses tanggal 10 november 2023.

World Health Organization. (2002). The importance of pharmacovigilance. World Health Organization, 48.

Wulandari, N., Andrajati, R., & Supardi, S. (2016). Faktor Risiko Umur Lansia terhadap Kejadian Reaksi Obat yang Tidak Dikehendaki pada Pasien Hipertensi, Diabetes, Dislipidemia di Tiga Puskesmas di Kota Depok. Jurnal Kefarmasian Indonesia, 6(1), 60–67.

Yadesa, T. M., Kitutu, F. E., Tamukong, R., & Alele, P. E. (2021). Prevalence, incidence, and characteristics of adverse drug reactions among older adults hospitalized at mbarara regional referral hospital, Uganda: A prospective cohort study. Clinical Interventions in Aging, 16(September), 1705–1721.

Yoon, S. Y., Park, S. Y., Kim, S., Lee, T., Lee, Y. S., Kwon, H. S., Cho, Y. S., Moon, H. B., & Kim, T. B. (2013). Validation of the cephalosporin intradermal skin test for predicting immediate hypersensitivity: A prospective study with drug challenge. Allergy: European Journal of Allergy and Clinical Immunology, 68(7), 938–944.

Yu, Y. M., Kim, S., Choi, K. H., Jeong, K. H., & Lee, E. (2019). Impact of knowledge, attitude and preceptor behaviour in pharmacovigilance education. Basic and Clinical Pharmacology and Toxicology, 124(5).