Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Retensio Plasenta Di PMB Desi Fitriani Palembang Tahun 2022

Authors

  • Rika Oktapianti Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bina Husada Palembang
  • Dempi Triyanti Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bina Husada Palembang

DOI:

https://doi.org/10.51771/jidan.v5i1.1326

Keywords:

Umur, Status Anemia, Paritas, Jarak Kehamilan, Retensio Plasenta

Abstract

Retensio plasenta adalah plasenta yang tidak lahir lebih dari 30 menit setelah kelahiran bayi. Retensio merupakan salah satu penyeba masih tingginya kematian ibu akibat perdarahan postpartum. Menurut World Health Organization (WHO) tahun 2014 terdapat 210 juta wanita hamil, dan 130 juta kelahiran diseluruh dunia dari jumlah tersebut, diperkirakan sebanyak 558.000 ibu meninggal setiap tahun akibat komplikasi kehamilan dan persalinan, 35%% diantaranya adalah meninggal karena perdarahan, penyebab utama perdarahan persalinan adalah retensio plasenta, atonia uteri dan sisa plasenta yang tidak segera ditangani. Dilaporkan bahwa 15-20% kematian ibu karena retensio plasenta dan insidennya adalah 0,8-1,2% untuk setiap kelahiran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian retensio plasenta. Jenis penelitian ini survey analitik dengan pendekatan cross sectional. Penelitian ini dilaksanakan di Praktik Mandiri Bidan Desi Fitriani Palembang. Subjek penelitian adalah semua ibu bersalin dengan retensio plasenta sebanyak 35 orang dilaksanakan tanggal 13 April - 28 Juni 2022. Analisa data yang digunakan adalah analisa univariat dan bivariat dengan uji chi square. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara umur ibu p= 0,022 < α =0,05 dan OR =1,579, status anemia diperoleh  p= 0,049 < α =0,05 dan OR =1,875, tidak ada hubungan yang signifikan antara paritas ibu p= 0,703 < α =0,05 dan OR =1,778 dan jarak kehamilan diperoleh p= 0,583 < α =0,05 dan OR =1,636. Diharapkan bagi petugas kesehatan terkhusus bidan agar dapat memberikan informasi, edukasi serta pelayanan yang baik pada ibu hamil untuk sering memeriksakan kehamilan petugas kesehatan guna meminimalisir kejadian apabila terjadi resiko tinggi saat hamil.

 

References

Darmayanti. (2014). FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN RETENSIO PLASENTA DI RSUD Dr.H.Moch.ANSARI SALEH BANJARMASIN. Jurnal Kesehatan Masyarakat An’Nadaa, 1, 77–81. https://ojs.uniska-bjm.ac.id/index.php/ANN/article/view/221/214

Desi, P. P. (2022). Profil Rekam Medik PMB Desi Fitriani.

Fraser, dkk. (2009). Myles Buku Ajar Kebidanan. (M. Fraser, Diane; A coper (ed.)).

Kemenkes RI. (2015). Departemen Kesehatan RI. https://medbox.org/pdf/5e148832db60a2044c2d4f9a

Kemenkes RI. (2017). Kementrian Kesehatan Indonesia. https://www.kemkes.go.id/id/profil-kesehatan-indonesia-2017

Manuaba. (2013). Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan dan KB untuk Pendidikan Bidan (M. I. Bagus (ed.)).

Mochtar, R. (2015). Sinopsis Obstetri: Obstetri Fisiologi, Obstetri Patologi Jilid 2 Jakarta : EGC.

Prawirohardjo, S. 2016. (2016). Ilmu Kebidanan. Edisi 4 Cetakan 5. Jakarta: PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.

Riyanto. (2015). FAKTOR RISIKO KEJADIAN RETENSIO PLASENTA PADA IBU BERSALIN DI RSUD Dr. H. BOB BAZAR, SKM KALIANDA. Jurnal Kesehatan Metro Sai Wawai, 8 No 1. https://doi.org/https://doi.org/10.26630/jkm.v8i1.168

Setyarini., S. 2016. (2016). Asuhan Kebidanan Kegawatdaruratan Maternal Neonatal (CetakanPe).https://drive.google.com/file/d/1y0REcBpO9GpencaKkle2Nli4_GTmc1Hz/view

Winjosastro, H. (2014). Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.

Downloads

Published

2025-01-31