Pengaruh Delayed Cord Clamping Terhadap Kadar Hemoglobin Pada Bayi Di Bpm Winda Sri Wahyuni

Authors

  • Rani Mustika Universitas Prima Indonesia
  • Rani Rahmadani Universitas Prima Indonesia
  • Ratmi Yanti Universitas Prima Indonesia
  • Rayani Manik Universitas Prima Indonesia
  • Suhelis Anggraini Universitas Prima Indonesia
  • Chrismis Novalinda Ginting Universitas Prima Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.51771/jidan.v3i1.465

Keywords:

Delayed Cord Clamping, hemoglobin, anemia, tali pusat

Abstract

Hemoglobin komponen yang sangat penting dalam tubuh, pada bayi yang lahir sangat perlu diperhatikan untuk mencegah terjadinya anemia. Penundaan pemotongan tali pusat merupakan tindakan menunda penjempitan dan pemotongan tali pusat pada bayi baru lahir sampai setelah denyutan berhenti, atau sampai setelah plasenta lahir seluruhnya. Tindakan ini dapat mencegah terjadinya anemia dengan meningkatkan kadar hemoglobin. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh delayed cord clamping terhadap kadar hemoglobin pada bayi di BPM Winda Sri Wahyuni Pematang Siantar tahun 2022. Penelitian ini menggunakan  QuasyxEksperiment denganxdesain PosttestxOnly ControlxGroup Design. Hasil uji Independent T-Test didapatkan nilai p-value sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05 (0,000<0,05), sehingga dapat kita nyatakan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima,. Kesimpulannya terdapat pengaruh delayed cord clamping terhadap kadar hemoglobin pada bayi di BPM Winda Sri Wahyuni Pematang Siantar tahun 2022. Diharapkan dengan penelitian ini dapat memberikan informasi bahwa tindakan delayed cord clamping sangat penting dan bermanfaat karena dapat meningkatkan kadar hemoglobin pada bayi sehingga terhindar dari kejadian anemia.

References

Carolin, B. T., & Damayanti, A. (2020). Pengaruh Delayed Cord Clamping terhadap Kadar Hemoglobin (HB) dan Hematokrit (HT) pada Bayi. Jurnal Sehat Mandiri, 15(1), 112-121.

Dyah P, Hastin I & Eka, N. 2018, Penundaan Penjepitan Tali Pusat Terhadap Kadar Bilirubin Bayi Baru Lahir. Journal of Health Sciences, Vol. 11 No. 2, August, 177-182

Garland, D. (2017). Revisiting Waterbirth. Macmillan International Higher Education.

Indrayani, T., & Rizsa C. (2020). Pengaruh Delayed Cord Clamping Terhadap Kadar Haemoglobin Pada Bayi Di Bpm Budi Cawang Jakarta Tahun 2020.

Jiwantoro. 2017. Riset Keperawatan.Analisis dan statistic menggunakan SPSS. Jakarta: Mitra Wacana Media, 2017.

Kementrian Kesehatan R.I. 2013, Riset Kesehatan Dasar. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan 2016.Surat Edaran Nomor HK.03.03/V/0595/2016 tentang Pemberian Tablet Tambah Darah Pada Remaja Putri dan Wanita Usia Subur.

Notoatmodjo. 2017. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

Kementerian Kesehatan RI. 2020. Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2019. Jakarta : Kementerian Kesehatan RI; 2020.

Podungge, Yusni. (2019). Pengaruh Penundaan Penjepitan Tali Pusat Terhadap Kadar Hemoglobin Bayi Baru Lahir Di Puskesmas Sipatana Kota Gorontalo. Jurnal Nasional Ilmu Kesehatan (JNIK), Volume 1. Edisi 3, Issn: 2621-6507.

Profil Kesehatan Provinsi Sumatera Utara Tahun. (2019). Medan : Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara.

Sugiyono. 2018. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Syamsuddin, S. D., & Ira J. (2019). Pengaruh Waktu Penjepitan Tali Pusat Terhadap Kadar Hemoglobin Dan Bilirubin Bayi Baru Lahir. Jurnal Voice Of Midwifery, Volume 9 Nomor 2, Halaman 867 – 876.

World Health Organization (WHO). 2020. Anaemia. https://www.who.int/health-topics/anaemia#tab=tab_1. Diakses Juni 2022.

Downloads

Published

2023-02-17