Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Tuberkulosis Paru Di Wilayah Kerja Puskesmas Sigambal Tahun 2024: Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Tuberkulosis Paru Di Wilayah Kerja Puskesmas Sigambal Tahun 2024

Tina Meirindany; Nurul Rahma Siregar; Fithriani Fithriani

Authors

Tina Meirindany tina
Nurul Rahma Siregar Universitas Haji Sumatera Utara
Fithriani Fithriani Universitas Haji Sumatera Utara

Keywords:

Riwayat Kontak Serumah, RiKepadatan Hunian, Kejadian TB Paru

Abstract

Pulmonary TB is the first highest level of disease in North Sumatra Province after malaria with 15,730 cases. This research method is a quantitative study with a cross sectional design located at Puskesmas Sigambal Labuhanbatu Regency. Sampling with accidental sampling technique totalling 50 people. Data analysis was carried out univariate in the frequency distribution table and bivariate analysis in the cross table using the Chi-Square test. The results showed that there was a relationship between knowledge, occupancy density, household contact history, smoking habits and disease history with the incidence of pulmonary TB in the Sigambal Health Centre Area, Labuhan Batu Regency. It is recommended that all family members should undergo TB screening to detect early and prevent transmission

References

Ariani, F., Lapau, B., Zaman, K., Mitra, M., & Rustam, M. (2022). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Tuberkulosis Paru. Jurnal Bahana Kesehatan Masyarakat (Bahana of Journal Public Health), 6(1), 33-38

Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Utara (2022). Jumlah Kasus Penyakit Menurut Kabupaten/Kota dan Jenis Penyakit di Provinsi Sumatera Utara, 2021 diakses 27 Februari 2023 dari https://sumut.bps.go.id/

Damanik, B. N., Yani, A., & Daulay, D. (2023). Analisis Pelaksanaan Strategi Directly Observed Treatment Shortcourse (DOTS) dalam Program Penanggulangan TB di Puskesmas Bromo Kecamatan Medan Denai Tahun 2023. Jurnal Kesehatan Deli Sumatera, 1(1)

Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit. (2021). Laporan Kinerja Tahun 2020. Kementerian Kesehatan RI : Jakarta

Habibi, M. R., Saragih, R., & Sihombing, M. (2024). Diagnosa Penyakit Tuber Culosis (TBC) menggunakan Kasus: RSUD Dr. RM Djoelham). Modem Metode Case Based Reasoning (CBR):(Studi: Jurnal Informatika dan Sains Teknologi., 2(4), 10-20

Kakuhes, H., Sekeon, S. A., & Ratag, B. T. (2020). Hubungan antara merokok dan kepadatan hunian dengan status tuberkulosis paru di wilayah kerja Puskesmas Tuminting Kota Manado. KESMAS, 9(1)

Kementerian Kesehatan RI. (2023). Program Penanggulangan Tuberkulosis Tahun 2022. Direktorat Jenderal L Pencegahan dan Pengendalian Penyakit : Jakarta

Nisak, Z., & Santik, Y. D. P. (2021). Kejadian Tuberkulosis: Studi Kasus di Wilayah Kerja Puskesmas. Indonesian Journal of Public Health and Nutrition, 1(3), 783-792

Pralambang, S. D., & Setiawan, S. (2021). Faktor risiko kejadian tuberkulosis di Indonesia. Jurnal Biostatistik, Kependudukan, Dan Informatika Kesehatan, 2(1), 60-71

Wisesa, W., Pebriyani, U., Sudiadnyani, N. P., & Lestari, S. M. P. (2021). Hubungan Tingkat Pengetahuan Tentang Penyakit Tuberkulosis Dengan Kesembuhan Penderita Tuberkulosis Paru Di Puskesmas Panjang Tahun 2021. Medical Profession Journal of Lampung, 11(4), 383-390

World Health Organization. (2022). TB Day 2022. Diakses 27 Februari 2022 dari https://www.who.int/

Yustati, E. (2022). Hubungan Kepadatan Hunian, Ventilasi Dan Pencahayaan Dengan Kejadian Penyakit Tuberkulosis Paru Di Kelurahan Sukaraya UPTD Puskesmasn Sukaraya Tahun 2022. Jurnal Kesehatan Bina Husada, 14(04), 113-117