Hubungan Status Gizi, Ekonomi dan Fasilitas Kesehatan dengan Kejadian Stunting di Kelurahan Padang Matinggi

Authors

  • Mutiara Nauli Universitas Haji Sumatera Utara
  • Khodijah Tussolihin Dalimunthe Universitas Haji Sumatera Utara
  • Hizriah Pohan Universitas Haji Sumatera Utara
  • Dewi Shara Dalimunthe UIN Syekh Ali Hasan Ahmad Addary Padangsidimpuan

DOI:

https://doi.org/10.51771/mj.v3i1.495

Keywords:

status gizi, status ekonomi, Fasilitas kesehatan, Stunting, balita

Abstract

Permasalahan stunting atau gagal tumbuh pada anak masih menjadi permasalahan mendasar dalam pembangunan manusia Indonesia. Faktor penyebab langsungnya adalah kurangnya asupan gizi yang diterima balita.Penyebab lainnya yaitu sosial ekonomi dan pelayanan kesehatan yang rendah.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan status gizi balita, status ekonomi dan fasilitas kesehatan dengan kejadian stunting di Kelurahan Padang Matinggi Kecamatan Rantau Utara. Desain penelitianinimenggunakan observasional dengan pendekatancrosssectional. Populasi dalampenelitianiniadalahseluruh balita yang berusia12-60 bulayaitu sebanyak 34 orang.Sampel diambil menggunakan teknik total sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner.Analisis data menggunakan analisis univariat dan bivariat menggunakan analisis chi square. Hasil penelitian menunjukkan status gizi balita di Kelurahan Padang Matinggi Kecamatan Rantau Utara sebagian besar termasuk dalam kategori status gizi kurang sebanyak 17 orang (50,0%). Status ekonomi keluarga mayoritas memiliki pendapatan keluarga < UMK sebanyak 19 responden (55,9%) dan mayoritas kurang mendapatkan pelayanan kesehatan dari fasilitas kesehatan setempat sebanyak 16 responden (47,0%). Dari 34 responden yang diteliti mayoritas balita mengalami kejadian stunting sebanyak 18 responden (52,9%), sedangkan balita yang tidak mengalami kejadian stunting sebanyak 16 responden (47,1%). Hasil analisis bivariat menggunakan uji statistik chi square didapatkan nilai p value = 0,000 (p<0,05) sehingga Hipotesis Alternatif (Ha) diterima yang berarti ada hubungan yang signifikan antara status gizi, status ekonomi, dan fasilitas kesehatan dengan kejadian stunting pada balita di Kelurahan Padang Matinggi Kecamatan Rantau Utara. 

References

Anugraheni, H. S. 2012. Faktor Risiko Kejadian Stunting pada anak usia 12-36 bulan di kecamatan Pati, Kabupaten Pati (Skripsi, Universitas Diponegoro, Semarang). Diakses dari http://www.ejournal-s1.undip.ac.id

Achadi.2016. Dampak Kejadian Stunting. Jakarta: Rineka Cipta

Dinkes-Labuhanbatu, 2021.Pelaksanaan Intervensi Gizi Terintegrasi di Tingkat Desa.Diakses di https://gerbangkrakatau.id/2021/09/20/kadis-kesehatan-bersama-ketua-tim-penggerak-pkk-labuhanbatu-menghindari-pembukaan-kpm-aksi-5.

Erna Kusuma Wati, dkk. 2016. Upaya Perbaikan Gizi 1000 Hari Pertama Kehidupan Dalam Rangka Pencegahan Stunting Balita Melalui Optimalisasi Peran Tenaga Gizi Di Kabupaten Banyumas. Jurnal Kesmas Indonesia, Volume 8 No 2, Juli 2016, Hal 92-101

Fikawati, S. dkk (2018).Analisis Faktor-Faktor Risiko terhadap Kejadian Stunting pada Balita (0-59 Bulan) di Negara Berkembang dan Asia Tenggara.Media Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, 28(4), 247-256.di: https://doi.org/10.22435/mpk. v28i4.472

Kemenkes RI.2020. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2020 tentang Standar Antropometri Anak.

Kemenkopmk. 2021. Menko PMK Beberkan Kunci Atasi Gizi Buruk dan Stunting. Diakses di https://www.kemenkopmk.go.id/menko-pmk-beberkan-kunci-atasi-gizi-buruk-dan-stunting

Kemenkes RI. 2014. Angka Kecukupan Gizi. Jakarta: Kementerian Kesehatan Replubik Indonesia.

Nurhasanah. 2019. Hubungan Status Gizi Balita Dengan Kejadian Stunting (Tubuh Pendek) Di Wilayah Kerja Puskesmas Langensari II Kota Banjar Tahun 2019. Prodi Kebidanan Fakultas Ilmu Kesehatan.Universitas Galuh Ciamis.

Khoirun Ni’mah,& Siti Rahayu Nadhiroh. 2015. Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Stunting Pada Balita. Media Gizi Indonesia, Vol. 10, No. 1 Januari–Juni 2015: hlm. 13–19

Pusat data dan Informasi Kemenkes RI, 2018.Situasi Balita Pendek (Stunting) di Indonesia. Jakarta: Pusat Data dan Informasi Kemenkes RI.

Soetjiningsih, 2012. Tumbuh Kembang Anak. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC

Supariasa dkk.2012. Penilaian Status Gizi.EGC. Jakarta.

Yunitasari L. Perbedaan intelligence quotient (IQ) antara anak stunting dan tidak stunting umur 7-12 tahun di sekolah dasar. Jurnal Kesehatan Masyarakat. 2012; 1(2):586–95

Wahyuni, Dian & Fitrayuna, Rinda. 2020. Pengaruh Sosial Ekonomi Dengan Kejadian Stunting Pada Balita Di Desa Kualu Tambang Kampar. Jurnal Kesehatan Masyarakat. Volume 4, Nomor 1, April 2020.

WHO. 2013. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Stunting. Geneva: World Health Organization.

Widyaningsih NN, Kusnandar K, Anantanyu S. Keragaman pangan, pola asuh makan dan kejadian stunting pada balita usia 24-59 bulan. J Gizi Indones. 2018;7(1):22.

Downloads

Published

2023-02-10

Most read articles by the same author(s)