Peningkatan Pengetahuan Orang Tua Tentang Bahaya Merokok dalam Rumah dan Pencegahan ISPA pada Balita
DOI:
https://doi.org/10.51771/jukeshum.v1i2.119Keywords:
Merokok, ISPA, BalitaAbstract
Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) adalah gangguan saluran pernapasan yang sering terjadi dan merupakan penyakit yang masih dianggap remeh oleh masyarakat Indonesia. Pajanan asap rokok dalam rumah merupakan faktor utama pencemaran udara dalam ruangan yang menyebabkan gangguan pada saluran pernapasan, khususnya pada kelompok balita. Kecenderungan orang tua untuk merokok di dalam rumah membuat anak balita menjadi perokok pasif yang sering terpapar asap rokok. Tujuan kegiatan pengabdian kepada masyarakat adalah meningkatkan pengetahuan orangtua yang mempunyai kebiasaan merokok di dalam rumah dengan ISPA pada anak balita, mendemonstrasikan tanda dan gejala ISPA, dan mendukung program pemerintah GERMAS (Gerakan Masyarakat Hidup Sehat) dimana salah satu programnya adalah tidak merokok di wilayah kerja Puskesmas Saitnihuta Provinsi Sumatera Utara. Solusi permasalahan kebiasaan orang tua merokok di dalam ruangan adalah pemberian edukasi dan sosialisasi tentang bahaya merokok di dalam ruangan melalui media leaflet dan brosur. Setelah kegiatan pengabdian kepada masyarakat dilakukan, pengetahuan orang tua meningkat dan orang tua memahami bahaya merokok di dalam rumah sehingga terjadi perubahan pola hidup sehat untuk mencegah kejadian ISPA pada balita.
References
Aprilla, N., Yahya, E., & Ririn. (2019). Hubungan antara Perilaku Merokok pada Orang tua dengan Kejadian ISPA pada Balita di Desa Pulau Jambu Wilayah Kerja Puskesmas Kuok Tahun 2019. Jurnal Ners, 3(1), 112–118.
Aryani, N., & Syapitro, H. (2018). Hubungan Kebiasaan Merokok Anggota Keluarga Di Dalam Rumah Dengan ISPA Pada Balita Di Puskesmas Helvetia Tahun 2016. 1Jurnal Kesehatan Masyarakat Dan Lingkungan Hidup, 3(1), 1–9.
Baladiah, B. J., Srw, D. W., Putri, M. N., Nisa, K., Kedokteran, F., Lampung, U., Ilmu, B., Komunitas, K., Kedokteran, F., Lampung, U., Fisiologi, B., Kedokteran, F., & Lampung, U. (2019). Kebiasaan Merokok dan Status Gizi Kurang sebagai Faktor Risiko Kejadian ISPA di Wilayah Kerja Kemiling Bandar Lampung Smoking Health and Undernutrition is as A Risk Factors of Acute Respiratory Infection in Children under Five Years in Kemilin. 8, 168–174.
Chandrawati, P. F. (2017). HUBUNGAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH TERHADAP FREKUENSI KEJADIAN ISPA masyarakat yang utama terutama pada bayi ( 0-11 Beberapa faktor yang mempengaruhi tidak langsung . Faktor risiko yang menyebabkan berat badan lahir rendah ( BBLR ), status gizi buruk , Dat. Bagian Ilmu Kesehatan Anak, Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang, Vol. 10 No(Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang), 31–36. http://ejournal.umm.ac.id/index.php/sainmed/article/view/4145/4518
Fillacano, R. (2013). Hubungan lingkungan dalam rumah terhadap ISPA pada BALITA di Kelurahan Ciputat Kota Tangerang Selatan Tahun 2013.
Hilmawan, R. G., Sulastri, M., & Nurdianti, R. (2020). Hubungan kebiasaan merokok dengan kejadian ISPA pada balita di Kelurahan Sukajaya Kecamatan Purbaratu Kota Tasikmalaya. Jurnal Keperawatan & Kebidanan, 4(1), 9–16.
Kemenkes RI. (2018). Laporan Provinsi Sumatera Utara Riskesdas 2018. In Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. http://www.litbang.kemkes.go.id:8080/handle/123456789/84372
Umami, R. M. (2012). Perancangan Dan Pembuatan Alat Pengendali Asap Rokok Berbasis Mikrokontroler At89S8252. Jurnal Neutrino, 2(2), 155–163. https://doi.org/10.18860/neu.v0i0.1636
Wahyuni, N. M. H., Mirayanti, N. K. A., & Eka Sari, N. A. M. (2020). Hubungan Perilaku Merokok Orang Tua Dengan Kejadian Infeksi Saluran Pernapasan Akut Pada Balita Di Uptd Puskesmas Tabanan Iii. Bali Medika Jurnal, 7(1), 11–23. https://doi.org/10.36376/bmj.v7i1.94
Wardani, N. K., Winarsih, S., & Sukini, T. (2015). Hubungan Antara Paparan Asap Rokok Dengan Kejadian Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) Pada Balita Di Desa Pucung Rejo Kabupaten Magelang, Tahun 2014. Jurnal Kebidanan, 4(8), 18-25.
WHO. (2020). Manual praktis untuk mengatur dan mengelola pusat pengobatan ISPA dan fasilitas skrining ISPA di fasilitas pelayanan kesehatan. World Health Organization, 100. (WHO/2019-nCoV/SARI_treatment_center / 2020.1)
Widia, L. (2017). Hubungan Antara Status Gizi dengan Kejadian ISPA pada Balita. Jurnal Darul Azhar, 3(1), 28–35.
Widoyono, (2011). Penyakit Tropis Epidemiologi, Penularan, Pencegahan, dan Pemberantasannya Jakarta : Erlangga.
Zhafirah, N., & Susanna, D. (2020). Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dengan Kejadian Gangguan Pernapasan pada Balita di Kawasan Pesisir Desa Sedari, Kecamatan Cibuaya, Karawang, Jawa Barat Tahun 2018. Jurnal nasional Kesehatan Lingkungan Global, 1(1).
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2021 JUKESHUM: Jurnal Pengabdian Masyarakat
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Hak Cipta dan Lisensi
Penulis yang mempublikasikan naskahnya melalui Jukeshum: Jurnal Pengabdian Masyarakat menyetujui beberapa hal berikut:
- Hak Cipta atas naskah-naskah karya ilmiah di dalam Jurnal ini dipegang oleh Penulis.
- Penulis menyerahkan hak saat pertama kali mempublikasi Naskah karya ilmiahnya dan secara bersamaan Penulis memberikan izin/lisensi dengan mengacu pada Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License kepada pihak lain untuk menyebarkan karya ilmiahnya tersebut dengan tetap mencantumkan penghargaan bagi penulis dan Jukeshum: Jurnal Pengabdian Masyarakat sebagai media Publikasi pertama atas karya tersebut.
- Hal-hal yang berkaitan dengan non-eksklusivitas pendistribusian Jurnal yang menerbitkan karya ilmiah penulis dapat diperjanjikan secara terpisah (contoh: permintaan untuk menempatkan karya yang dimaksud pada perpustakaan suatu institusi atau menerbitkannya sebagai buku) dengan Penulis sebagai salah satu pihak perjanjian dan dengan penghargaan pada Jukeshum: Jurnal Pengabdian Masyarakat sebagai media publikasi pertama atas karya dimaksud.
- Penulis dapat dan diharapkan untuk mengumumkan karyanya secara online (misalnya pada Repositori atau pada laman Organisai/Institusinya) sejak sebelum dan selama proses pengumpulan naskah, sebab upaya tersebut dapat meningkatkan pertukaran citasi lebih awal dan dengan cakupan yang lebih luas.