PENYULUHAN TENTANG CARA MENGATASI KECEMASAN IBU HAMIL MENJELANG PERSALINAN
DOI:
https://doi.org/10.51771/jukeshum.v2i1.178Keywords:
Cemas, PersalinanAbstract
Kehamilan disebut suatu episode dramatis terhadap kondisi biologis, psikologis dan adaptasi dari seorang wanita yang pernah mengalaminya. Sejak saat hamil ibu sudah mengalami kecemasan. Kecemasan meningkat menjelang persalinan terutama pada trimester III. Berdasarkan Kemenkes RI 2015 Di Indonesia terdapat 373.000.000 orang ibu hamil, yang mengalami kecemasan dalam menghadapi persalinan ada sebanyak 107.000.000 orang (28,7%). Sedangkan seluruh populasi di pulau sumatera terdapat 679.765 ibu hamil, yang mengalami kecemasan dalam menghadapi persalinan sebanyak 355.873 orang (52,3%). Tujuan pengabdian masyarakat ini adalah untuk mengetahui cara mengatasi kecemasaan ibu hamil menjelang persalinan. Metode yang dilakukan yaitu penyuluhan cara mengatasi kesemasan menjelang persalinan bagi peserta penyuluhan. Hasil yang diperoleh dalam kegiatan ini adalah para ibu hamil mengetahui tentang pengertian, penyebab kecemasan, tingkat kecemasan, faktor-faktor yang mempengaruhi kecemasan ibu hamil dalam menghadapi persalinan dan tekhnik untuk mengurangi rasa cemas menjelang persalinan. Serta memberikan dorongan bagi tenaga kesehatan dalam memberikan motivasi pada setiap konseling pada setiap konseling ibu hamil.
References
Amalia. 2015. Kecemasan Ibu Menanti Persalinan. Titian Amalia. Jakarta
Heriani. 2016. Kecemasan Dalam Menjelang Persalinan Ditinjau Dari Paritas, Usia dan Tingkat Pendidikan. Jurnal Aisyiyah: Jurnal Ilmu Kesehatan, 1 (2), 01-08
Karlsdottir, S. I, Halldorsdottir S, & Lundren, I 2014. The third paradigm in labour pain preparation and management: the childbearing woman’s paradigm. Scandinavian Journal of Caring Sciences
Kemenkes RI. 2015. KIA Jakarta: Sub Dinas Kesga dan Gizi
Maghfiroh. 2015. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kecemasan Yaitu Pengetahuan, Ekonomi, Pengalaman, Dukungan keluarga Serta Dukungan Suami
Oktapianti, Rika dan Triyanti, Dempi. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kecemasan Ibu Hamil menjelang Persalinan Di praktik Mandiri Wiwiet Wulandari Palembang
Rukiyah, Ai Yeyeh. 2016. Asuhan Kebidanan Kehamilan. Trans Info Medika. Jakarta
Shodiqoh. R. Eka dan Syahrul. F. 2014. Perbedaan Tingkat Kecemasan Dalam Menghadapi Persalinan Antara Primigravida Dan Multigravida. Jurnal Berkala Epidemiologi. Volume 2 Nomor 1, Januari 2018, Hlm. 141-150
Trisiani, D, Hikmawati, R. 2016. Hubungan Kecemasan Pada Ibu Hamil Terhadap Kejadian Preeklampsia Di RSUD Malajaya Kab. Bandung periode Bulan januari-Agustus
WHO.2019(AKI).http://www.who.int/gho/publicationworld_health_statistic/2016en/, Diakses 12 Maret 2021)
Wulandari. 2015. Efektivitas Senam Hamil Sebagai Pelayanan Prenatal Dalam menurunkan Kecemasan Menghadapi Persalinan Pertama. Fakultas Psikologi Universitas Airlangga
Downloads
Published
Issue
Section
License
Hak Cipta dan Lisensi
Penulis yang mempublikasikan naskahnya melalui Jukeshum: Jurnal Pengabdian Masyarakat menyetujui beberapa hal berikut:
- Hak Cipta atas naskah-naskah karya ilmiah di dalam Jurnal ini dipegang oleh Penulis.
- Penulis menyerahkan hak saat pertama kali mempublikasi Naskah karya ilmiahnya dan secara bersamaan Penulis memberikan izin/lisensi dengan mengacu pada Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License kepada pihak lain untuk menyebarkan karya ilmiahnya tersebut dengan tetap mencantumkan penghargaan bagi penulis dan Jukeshum: Jurnal Pengabdian Masyarakat sebagai media Publikasi pertama atas karya tersebut.
- Hal-hal yang berkaitan dengan non-eksklusivitas pendistribusian Jurnal yang menerbitkan karya ilmiah penulis dapat diperjanjikan secara terpisah (contoh: permintaan untuk menempatkan karya yang dimaksud pada perpustakaan suatu institusi atau menerbitkannya sebagai buku) dengan Penulis sebagai salah satu pihak perjanjian dan dengan penghargaan pada Jukeshum: Jurnal Pengabdian Masyarakat sebagai media publikasi pertama atas karya dimaksud.
- Penulis dapat dan diharapkan untuk mengumumkan karyanya secara online (misalnya pada Repositori atau pada laman Organisai/Institusinya) sejak sebelum dan selama proses pengumpulan naskah, sebab upaya tersebut dapat meningkatkan pertukaran citasi lebih awal dan dengan cakupan yang lebih luas.