Pendidikan Kesehatan “Bahaya DBD” Desa Seunebok Aceh Kecamatan Idi Rayeuk Kabupaten Aceh Timur

Authors

  • Nanin Juliana Politeknik Kesehatan YRSU
  • Era Zana Nisa Politeknik Kesehatan YRSU
  • Lindawati Lindawati Politeknik Kesehatan YRSU

DOI:

https://doi.org/10.51771/jukeshum.v3i2.617

Keywords:

Demam berdarah, break bone, masyarakat, shock

Abstract

Demam berdarah dengue (DBD) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus dengue yang  dibawa  oleh  nyamuk. Demam  berdarah  DBD dulu  disebut  penyakit  “break-bone” karena kadang menyebabkan nyeri sendi dan otot di mana tulang terasa retak.  Demam berdarah  ringan  menyebabkan  demam  tinggi,  ruam,  dan  nyeri  otot  dan  sendi.  Demam berdarah yang parah, atau juga dikenal sebagai dengue hemorrhagic fever, dapat menyebabkan perdarahan serius, penurunan tekanan darah yang tiba-tiba (shock), dan kematian.. etode yang digunakan adalah menggunakan cara memberi penyuluhan kepada 50 orang dan waktu pelaksanaan selama 3 hari pada tanggak 21-23 Februari 2023. Desa Seunebok Aceh Kecamatan Idi Rayeuk Kabupaten Aceh Timur Selama penyuluhan berjalan peserta penyuluhan antusias dan beberapa memberikanpertanyaan sehingga ada ruang diskusi. Kesimpulan kommplikasi demam berdarah terjadi karena kurangnya pengetahuan masyarakat tentang bagaimana pencegahan demam berdarah

References

Baki, Jl Solo, and Jawa Tengah. 2022. “Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Nasional Jurnal BUDIMAS ( ISSN : 2715-8926 ).” 04(01):1–6.

Espiana, Ika, Rizky Muji Lestari, Fitriani Ningsih, Eka Stikes, Palangka Harap, Palangka Raya, Kalimantan Raya, and Indonesia Tengah. 2022. “HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN PERILAKU MASYARAKAT TENTANG PEMBERANTASAN SARANG NYAMUK DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) Correlation Of Knowledge And Attitude With Community Behavior About The Eradication Of Nests Mosquito Dengue Blood Fever (DHF).”

Mardhatillah, Sabrina, Rizal Imran Ambiar, and Putri Erlyn. 2020. “Gambaran Kejadian Demam Berdarah Dengue (DBD) Di Wilayah Kerja Puskesmas Dempo Kota Palembang.” Mesina 1(2):23–32.

Marwanty, Marwanty, and Tri Yunis Miko Wahyono. 2019. “Faktor Lingkungan Rumah Dan Kejadian Demam Berdarah Dengue Di Kota Palopo 2016.” Jurnal Epidemiologi Kesehatan Indonesia 2(1):19–26. doi: 10.7454/epidkes.v2i1.3106.

Masluhiya AF, Swaidatul, Ragil Catur Adi Wibowo, and Ahmad Luthfin. 2022. “Eksplorasi Sebaran Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) Dan Pneumonia Di Kota Malang.” JUMANTIK (Jurnal Ilmiah Penelitian Kesehatan) 7(2):134. doi: 10.30829/jumantik.v7i2.10402.

Priesley, Fuka, Mohamad Reza, and Selfi Renita Rusdji. 2018. “Hubungan Perilaku Pemberantasan Sarang Nyamuk Dengan Menutup, Menguras Dan Mendaur Ulang Plus (PSN M Plus) Terhadap Kejadian Demam Berdarah Dengue (DBD) Di Kelurahan Andalas.” Jurnal Kesehatan Andalas 7(1):124. doi: 10.25077/jka.v7.i1.p124-130.2018.

Sukohar, Asep. 2014. “Demam Berdarah Dengue ( DBD ).” Medula 2(2):1–15.

Suryowati, K., R. D. Bekti, and A. Faradila. 2018. “A Comparison of Weights Matrices on Computation of Dengue Spatial Autocorrelation.” IOP Conference Series: Materials Science and Engineering 335(1):1–7. doi: 10.1088/1757-899X/335/1/012052.

Tansil, Melissa G., Novie H. Rampengan, and Rocky Wilar. 2021. “Faktor Risiko Terjadinya Kejadian Demam Berdarah Dengue Pada Anak.” Jurnal Biomedik:JBM 13(1):90. doi: 10.35790/jbm.13.1.2021.31760.

WHO (World Health Organization). 2017. “Who Report On The Global Tobacco Epidemic.”

Downloads

Published

2023-08-08