Pemanfaatan Tumbuhan Herbal Dalam Mencegah Penyakit Hipertensi Untuk Edukasi Masyarakat di Stadion Teladan Medan
DOI:
https://doi.org/10.51771/jukeshum.v3i2.624Keywords:
Edukasi, hipertensi, pencegahan, Tanaman obatAbstract
Hipertensi merupakan salah satu penyakit yang menyebabkan angka morbiditas tinggi dimana penyakit ini ditandai dengan peningkatan tekanan darah. Di Indonesia, prevalensi hipertensi pada tahun 2020 sebesar 31,7 persen penduduk berusia 18 tahun ke atas. Sekitar 80% orang dengan tekanan darah tinggi diklasifikasikan sebagai hipertensi esensial. Pengobatan tekanan darah tinggi dapat dilakukan dengan menggunakan obat (terapi farmakologis) dan terapi komplementer menggunakan obat tradisional dari tanaman berkhasiat obat. Berdasarkan latar belakang tersebut tim dosen Fakultas Farmasi Universitas Tjut Nyak Dhien tertarik memberikan edukasi kepada masyarakat terkait penggunaan tanaman obat yang berasal dari alam yang dapat mencegah penyakit hipertensi. Kegiatan ini merupakan salah satu bentuk pengabdian masyarakat dari dosen untuk memberikan informasi yang berguna bagi masyarakat. Edukasi tentang pemanfaatan tanaman obat untuk mencegah hipertensi dilakukan dengan memberikan penyuluhan dan pembagian brosur serta pemeriksaan tekanan darah pada masyarakat yang sedang melakukan kegiatan di Stadion Teladan Medan. Hasil yang diperoleh dari kegiatan ini meunjukkan sebagian besar peserta yang berkontribusi memilki tekanan darah yang cukup tinggi. 7 dari 10 orang yang diperiksa tekanan darahnya memiliki tekanan darah 140/90 mmHg, 2 orang memiliki tekanan darah normal 120/90 mmHg dan 1 orang memiliki tekanan darah 100/70 mmHg. 60 % peserta memiliki pengetahuan mengenai penggunaan tanaman obat untuk mencegah hipertensi seperti daun seledri dan bawang putih yang diracik sendiri dengan cara direbus kemudian diminum air rebusannya
References
Dwisatyadini M, et. al. 2018. Budidaya Hidroponik Toga Sebagai Metode Alternatif Pengobatan Hipertensi Di Pondok Cabe. Jurnal Pengabdian Masyarakat Borneo. 2(2) : 14-20.
Fitria T , et. al., 2016, Khasiat Daun Seledri (Apium graveolens) Terhadap Tekanan Darah Tinggi Pada Pasien Hiperkolestrolemia. Jurnal Majority, 5(2) : 120-125.
Gayatri., S., W., et. al., 2022, Pelatihan dan Pemanfaatan Tanaman Obat tradisional Untuk Pencegahan dan Penurunan Hipertensi di Desa Lanna, Kecamatan Parangloe, Kabupaten Goa, Jurnal Pengabdian Kedokteran Indonesia, Vol. 3, No. 2
Melamba, B. (2019). Sejarah Etnomedisin Pada Suku Moronene. Prosiding Seminar Nasional Pengembangan Kajian Etnomedisin Dalam Memperkuat Karakter Generasi Muda, 27–35.
Nurhayati, N., & Widowati, L. (2016). Herbal therapy and quality of life in hypertension patients at health facilities providing complementary therapy. Health Science Journal of Indonesia, 7(1), 32–35. https://doi.org/10.22435/hsji.v7i1.4912.3 2-36
Saranani., S., et . al., 2021., Studi Etnomedisin Tanaman Berkhasiat Obat Hipertensi di Kecamatan Poleang Tenggara Kabupaten Bombana Sulawesi Tenggara, Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia, Vol. 7, No. 1
Silalahi., et al., 2018, Etnomedisin Tumbuhan Obat oleh Subetnis Batak Phakpak di Desa Surung Mersada, Kabupaten Phakpak Bharat, Sumatera Utara, Jurnal Ilmu Dasar, Vol. 19, No. 2
Siregar., I., S., et al., 2023, Penyuluhan Tentang Hipertensi Pada Masyarakat di Wilayah Kerja Binjai Estate Tahun 2022, Jukeshum, Vo. 3, No. 1
World Health Organization. (2015). A Global Brief Hypertension. https://www.cdc.gov/nchs/data/databri efs/db28
World Health Organization. (2018). Noncommunicable Disease Country Profiles. https://www.who.int/healthtopics/noncommunicable-diseases#tab=tab_1
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2023 Rahma Yulia, Kanne Dachi, Salman, Meutia Indriana, Mariany Razali, Dea Anggraini, Vivi Sofia

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Hak Cipta dan Lisensi
Penulis yang mempublikasikan naskahnya melalui Jukeshum: Jurnal Pengabdian Masyarakat menyetujui beberapa hal berikut:
- Hak Cipta atas naskah-naskah karya ilmiah di dalam Jurnal ini dipegang oleh Penulis.
- Penulis menyerahkan hak saat pertama kali mempublikasi Naskah karya ilmiahnya dan secara bersamaan Penulis memberikan izin/lisensi dengan mengacu pada Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License kepada pihak lain untuk menyebarkan karya ilmiahnya tersebut dengan tetap mencantumkan penghargaan bagi penulis dan Jukeshum: Jurnal Pengabdian Masyarakat sebagai media Publikasi pertama atas karya tersebut.
- Hal-hal yang berkaitan dengan non-eksklusivitas pendistribusian Jurnal yang menerbitkan karya ilmiah penulis dapat diperjanjikan secara terpisah (contoh: permintaan untuk menempatkan karya yang dimaksud pada perpustakaan suatu institusi atau menerbitkannya sebagai buku) dengan Penulis sebagai salah satu pihak perjanjian dan dengan penghargaan pada Jukeshum: Jurnal Pengabdian Masyarakat sebagai media publikasi pertama atas karya dimaksud.
- Penulis dapat dan diharapkan untuk mengumumkan karyanya secara online (misalnya pada Repositori atau pada laman Organisai/Institusinya) sejak sebelum dan selama proses pengumpulan naskah, sebab upaya tersebut dapat meningkatkan pertukaran citasi lebih awal dan dengan cakupan yang lebih luas.