Edukasi Cara Ekstraksi Kandungan Senyawa Alami dari Bahan Alam Dengan Metode Maserasi di SMP Pahlawan Nasional Medan
DOI:
https://doi.org/10.51771/jukeshum.v4i1.877Keywords:
Edukasi, maserasi, SMP, bahan alamAbstract
Metode ekstraksi yang sederhana adalah maserasi yaitu teknik pengekstrakan simplisia dengan menggunakan pelarut, yang melibatkan beberapa tahap perendaman dan pengadukan pada suhu ruangan. Pentingnya pendidikan ilmiah di tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) terletak pada perannya yang krusial dalam membentuk pemahaman siswa terhadap konsep-konsep ilmiah. Salah satu aspek yang sangat signifikan adalah pemahaman terhadap ekstraksi bahan alam dengan metode maserasi. Metode kegiatan pengabdian masyarakat adalah pemberian edukasi dalam bentuk ceramah, demonstrasi dan diskusi. Hasil kegiatan ini adalah Siswa mendapatkan informasi dasar tentang ektraksi dengan metode maserasi dan memahami aplikasi metode ekstraksi dari bahan alam yang mempunyai khasiat obat dengan metode tersebut.
References
Asniati, M., & Gani, T. (2018). Analisis Kompetensi Guru Kimia dalam Mengimplementasikan Model Pembelajaran Berbasis Kurikulum 2013 di SMK SMAK Makassar. Chem. Educ. Rev, 6(1), 1–12.
Athaillah, A., Sitorus, A. S., Rambe, R., Pangondean, A., & Chandra, P. (2022). Formulasi Dan Evaluasi Sediaan Masker Sheet Mengandung Ekstrak Buah Apel Hijau (Malus domestica) Sebagai Antioksidan. Journal of Pharmaceutical And Sciences, 5(1), 54–61.
Council, N. R. (2014). Undergraduate chemistry education: A workshop summary. National Academies Press.
Hasanah, A. N., Pratiwi, R., Zuhrotun, A., Kusuma, S. A. F., & Rahayu, D. (2023). Edukasi Penggunaan Pigmen Tanaman Sebagai Indikator Untuk Peningkatan Pemahaman Pelajar SMA Terhadap Materi Titrasi Asam Basa di Desa Babakan Kab.Cirebon. Dharmakarya: Jurnal Aplikasi Ipteks Untuk Masyarakat, 12(3), 354–359. http://www.nber.org/papers/w16019
Leba, M. A. U. (2017). Buku Ajar: Ekstraksi dan real kromatografi. Deepublish.
Mukhtarini. (2014). Ekstraksi, Pemisahan Senyawa, dan Identifikasi Senyawa Aktif. J. Kesehat., VII(2), 361. https://doi.org/10.1007/s11293-018-9601-y
Najib, A. (2018). Ekstraksi senyawa bahan alam. Deepublish.
Nurmawati, A., Puspitawati, I. N., Anggraeni, I. F., Raditya, D. W., Pradana, N. S., & Saputro, E. A. (2022). Pengenalan pemanfaatan ekstrak Serai Wangi sebagai Pestisida Organik di Desa Bocek Karangploso Malang. ABSYARA: Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat, 3(1), 110–116. https://doi.org/10.29408/ab.v3i1.5844
Puspitasari, A. D., & Proyogo, L. S. (2017). Perbandingan metode ekstraksi maserasi dan sokletasi terhadap kadar fenolik total ekstrak etanol daun kersen (Muntingia calabura). Cendekia Eksakta, 2(1).
Saifudin, A. (2014). Senyawa alam metabolit sekunder teori, konsep, dan teknik pemurnian. Deepublish.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Athaillah Athaillah, Aswan Pangondian, Putra Chandra, Saddam Husein

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Hak Cipta dan Lisensi
Penulis yang mempublikasikan naskahnya melalui Jukeshum: Jurnal Pengabdian Masyarakat menyetujui beberapa hal berikut:
- Hak Cipta atas naskah-naskah karya ilmiah di dalam Jurnal ini dipegang oleh Penulis.
- Penulis menyerahkan hak saat pertama kali mempublikasi Naskah karya ilmiahnya dan secara bersamaan Penulis memberikan izin/lisensi dengan mengacu pada Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License kepada pihak lain untuk menyebarkan karya ilmiahnya tersebut dengan tetap mencantumkan penghargaan bagi penulis dan Jukeshum: Jurnal Pengabdian Masyarakat sebagai media Publikasi pertama atas karya tersebut.
- Hal-hal yang berkaitan dengan non-eksklusivitas pendistribusian Jurnal yang menerbitkan karya ilmiah penulis dapat diperjanjikan secara terpisah (contoh: permintaan untuk menempatkan karya yang dimaksud pada perpustakaan suatu institusi atau menerbitkannya sebagai buku) dengan Penulis sebagai salah satu pihak perjanjian dan dengan penghargaan pada Jukeshum: Jurnal Pengabdian Masyarakat sebagai media publikasi pertama atas karya dimaksud.
- Penulis dapat dan diharapkan untuk mengumumkan karyanya secara online (misalnya pada Repositori atau pada laman Organisai/Institusinya) sejak sebelum dan selama proses pengumpulan naskah, sebab upaya tersebut dapat meningkatkan pertukaran citasi lebih awal dan dengan cakupan yang lebih luas.